JAKARTA, KOMPAS.TV - Di balik kasus Muhammad Fajri (27), pria obesitas dengan bobot hampir menyentuh 300 kilogram, dokter mengingatkan agar setiap orang harus memedulikan gaya hidupnya.
Berdasarkan pernyataan Direktur Utama, RSUD Kota Tangerang yakni dr O.U Taty Damayanti, sudah 8 bulan Fajri terbujur di kasurnya tanpa bisa beraktivitas apapun.
Taty mengatakan, Fajri sebenarnya sudah memiliki potensi obesitas sebelumya, namun karena tidak melakukan kegiatan apapun, berat badannya pun semakin bertambah.
“Secara urutan kronologis, 8 bulan terakhir ini Fajri terbujur di kasur tidak bisa beraktivitas apa-apa. Sebelumnya, potensi obesitas sudah ada karena bobot tubuhnya sudah di angka 120 kilogram, pada 8 bulan lalu. Karena tidak ada aktivitas, tiduran saja di situlah terjadi peningkatan berat badan yang berlebih hingga kini diperkirakan di atas 250 kilogram,” kata Taty, Jumat (9/6/2023).
Adapun dokter Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Septo Sulistio mengatakan orang tua Fajri memiliki tubuh yang normal sehingga obesitas yang dialami pemuda tersebut diduga bukan faktor genetik.
dr. Septo mengingatkan bahwa pencegahan obesitas bisa dimulai dari diri sendiri dengan cara lebih peduli pada kesehatan pribadi.
"Setiap orang harus bertanggung jawab atas kesehatannya, dia harus menjaga kesehatannya, pola makannya, aktivitasnya. Kalau dari diri sendiri tidak bisa termotivasi untuk menjaga kesehatan, akan susah untuk mengharapkan orang lain untuk mengingatkan kita," kata dr. Septo.
Baca Juga: Fajri, Pria Obesitas Berbobot 300 Kg Sudah 8 Bulan Hanya Terbaring di Kasur, Dokter: Tiduran Saja
"Kalau bisa dilihat keluarga pasien, semua dalam kondisi normal, sehingga mungkin saja ada sesuatu dengan MF ini yang kita belum tahu ada apa," lanjutnya.
Melansir kemkes.go.id, Minggu (11/6), obesitas adalah kondisi saat lemak menumpuk di dalam tubuh yang banyak akibat kalori yang masuk lebih banyak dibanding yang dibakar.
Obesitas ditandai dengan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) 30 atau lebih, banyak berkeringat, terdapat penumpukan lemak pada beberapa bagian tubuh, mudah lelah, dan nyeri sendi.
Berdasarkan data World Health Organization di tahun 2016, ada sekitar 650 juta penduduk usia dewasa yang mengalami obesitas. Sementara di tahun 2020, ada sekitar 39 juta anak usia di bawah 5 tahun yang menderita obesitas.
Sedangkan data dari Riset Kesehatan Dasar Indonesia di tahun 2018 menunjukkan bahwa 22 persen atau sekitar 625.000 orang dewasa di Indonesia menderita obesitas.
Penyebab utama obesitas pada anak adalah kebiasaan atau gaya hidup yang ditiru oleh orang tua dan pengasuh mereka.
Oleh karena itu, orang tua dianjurkan untuk mengajari anak tentang kebiasaan makan yang sehat dan mendorong mereka untuk tetap aktif secara fisik. Berikut penyebab obesitas pada anak.
Sumber : Kompas TV, kemkes.go.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.