JAKARTA, KOMPAS.TV - Masa kolonial adalah masa-masa mengerikan bagi masyarakat Indonesia yang menjadi penyintas. Perasaan traumatis karena kekejaman para penjajah di masa itu membuat siapa pun yang membaca kisahnya akan bergidik ngeri. Meskipun begitu, di setiap kejahatan, ada pula sudut pandang lain yang tak banyak orang ketahui.
Ada beberapa tokoh Belanda yang memiliki rasa simpati terhadap kekejaman yang diterima masyarakat Indonesia pada saat itu. Dia adalah Conrad Theodore van Deventer yang dikenal sebagai pelopor politik etis. Melalui pemikirannya tersebut, Conrad yakin masyarakat pribumi harus mendapatkan edukasi, irigasi, dan transmigrasi. Kemudian, pria itu pun melahirkan trias politika sebagai implementasi kebijakan politik Belanda sebagai politik utang budi.
Terinspirasi dari hal tersebut, tim siniar Tinggal Nama pun memproduksi serial orisinal kelima yang diberi nama “Kadaver” dengan tautan akses dik.si/NoiceTN. Penamaan “Kadaver” diambil dari kata serupa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang memiliki makna jenazah atau mayat manusia yang diawetkan.
Baca Juga: Pentingnya Berani Bereksplorasi di Masa Muda
Mengambil premis dengan sosok Belanda yang berhati mulia, “Kadaver” berkisah tentang masa lalu sosok arwah jahat bernama Arin yang memiliki hidup yang kelam. Awalnya, Arin, pribumi memiliki kehidupan romansa yang bahagia bersama Conrad, bangsawan Belanda. Akan tetapi, di tengah bahtera percintaannya, ia harus mengalami kisah tragis.
Pasalnya, pada masa itu, perempuan pribumi kerap distigmakan sebagai gundik bagi tentara Belanda. Mereka pun mendapat julukannya sendiri, yaitu nyai. Tak hanya itu, hukuman tegas juga menimpa orang Belanda. Mereka yang bersikeras menikahi pribumi tak diizinkan kembali ke negeri asalnya.
Dengan latar waktu 1920–1960-an, pendengar akan diajak untuk mendengarkan kisah yang tersembunyi dalam sebuah keluarga. Pasalnya, selain kisah romansa, pendengar juga akan disuguhkan dengan nuansa horor dan mistisme akibat dendam yang dimiliki Arin. Akibatnya, sang anak, Rita, harus menanggung hal buruk hingga ia dewasa.
Tak hanya keluarga Arin, akan ada pula tokoh-tokoh lain yang menambah intrik dan permasalahan sehingga “Kadaver” menjadi penuh jebakan tak terduga hingga akhir. Penggambaran tokoh yang beragam ini disesuaikan dengan situasi Batavia pada masa lampau yang memiliki banyak pendatang.
Dalam memproduksi konten, Daffa Syuhada, selaku Co-Producer “Kadaver”, mengungkapkan banyak pengalaman baru yang didapatkan. Riset mendalam dan penulisan naskah serta proses rekaman pengisi suara harus disesuaikan dengan situasi pada tahun tersebut.
Meski prosesnya sulit, Daffa mengaku senang diberikan kesempatan untuk terlibat, “Walaupun ada banyak tantangan, prosesnya tetap menyenangkan dan memberikan banyak pelajaran. Saat produksi juga seru banget! Para voice talent membacakan dialog sambil berdiri dan saut-sautan. Semoga yang mendengarkan bisa terhibur dan relate dengan cerita yang kami hadirkan. Selamat mendengarkan!”
Baca Juga: Cerita Kriminal Penuh Misteri dalam Tinggal Nama Season 6
Siap untuk mendengar kisah keluarga Arin dan Conrad yang tragis? Klik tautan berikut dik.si/NoiceTN dan ikuti siniar Tinggal Nama untuk mendengarkan teaser perdananya yang tayang pada 1 Juni 2023.
Kunjungi juga YouTube Medio by KG Media untuk melihat kanal siniar lainnya yang tak kalah seru!
Narahubung
Ikko Anata
Podcast Producer
Surel: [email protected]
Medio by KG Media
Instagram: https://www.instagram.com/mediobykgmedia
TikTok: https://www.tiktok.com/@mediobykgmedia
Surel: [email protected]
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.