Tiba-tiba ponsel saya berbunyi. Suara diseberang telpon, meminta saya melakukan laporan langsung melalui ponsel (live by phone). Melaporkan situasi terkini terkait kedatangan 238 WNI dari Wuhan, China.
Akibat terbatas akses, isi siaran langsung adalah laporan pandangan mata saya tentang kegiatan di sekitar pesawat Airbus milik Batik Air, dan proses pemindahan penumpang yang akan terbang ke pusat observasi virus corona di Natuna.
Wajah menempel ke kaca jendela, sambil berjinjit di sepanjang laporan. Pegel!
Malam itu, 31 januari 2020, dengan terburu-buru, bingung, senang dan takut. Saya berusaha menyelesaikan tugas siaran malam.
Persis 10 menit sebelumnya, koordinator peliputan menelpon dan menugaskan saya untuk berangkat ke Batam dengan penerbangan paling pagi, besok. Ini bukan sembaran dinas Luar Kota. Saya mendapat penugasan meliput WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.
Sambil siaran saya menelpon ibu, minta dibantu disiapkan beberapa kemeja dan peralatan lainnya untuk dinas luar kota. Saya juga meminta adik saya untuk mencarikan masker dan vitamin. Karena memang wabah Virus Corona menjadi momok yang menakutkan.
Masker N95 seharga 70 ribu rupiah saya dapat di Jakarta dan beberapa vitamin menjadi bekal saya untuk berangkat ke Batam. Juru kamera saya, Vebry Jemz juga telah menyiapkan goggle dan masker khusus untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Keesokan harinya, pukul 9 pagi kami tiba di Bandara Hang Nadim, Batam. Kami segara mengkontak Kontributor di Batam, Bang Delfis. Sebenarnya dia adalah kontributor di Tanjung Pinang, tetapi ditugaskan ke Batam, karena Riki yang bertugas di Batam berangkat ke Natuna.
Hari itu, gedung VIP bandara Hang Nadim batam penuh kebingungan. Sejumlah otoritas seperti Komandan Landasan Udara, Kepala Bandara, hingga Kapolres bungkam.
Ada informasi menyebut Batam hanya menjadi tempat transit, dan mereka akan menjalani karantina di Natuna.
Sabtu siang, kami baru mendapat penjelasan dari Walikota, KKP batam dan juga dari TNI. Batam siap menjadi tempat transit dan sedang menunggu 3 pesawat yang akan membawa 238 WNI ke Natuna.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.