Kompas TV kolom opini

Abbazia di Fossanova

Kompas.tv - 26 Januari 2025, 23:10 WIB
abbazia-di-fossanova
Salah satu ruangan terbuka di pinggir taman. Di sinilah dahulu, di pagi hari, para rahib bertemu membicarakan banyak hal. (Sumber: Trias Kuncahyono)

Oleh: Trias Kuncahyono

KOMPAS.TV - Ketika sampai di kompleks Biara Abbazia di Fossanova, Priverno, Latina, Lazio, Italia, kami ingat sejumlah biara yang pernah kami kunjungi. Di biara, sekitar 100 km tenggara Roma inilah St Thomas Aquinas meninggal dunia (1274) dalam perjalanan ke Roma dengan tujuan akhir Lyon, Prancis untuk menghadiri konsili atas undangan Paus Gregorius X.

Thomas Aquinas (1225 – 1274) dimakamkan di gereja itu hingga kemudian dipindah ke Toulouse, Prancis. Ia adalah tokoh terhebat di Eropa abad ke-13 dalam dua ilmu unggulan pada masa itu, filsafat dan teologi.

Kami bersama para romo dan suster yang tergabung dalam Irrika (Ikatan Rohaniwan Rohaniwati Indonesia di Kota Abadi Roma–tapi sekarang di seluruh Italia), berziarah ke Abbazia di Fossanova.

Biara Fossanova yang sebelumnya bernama Fossa Nuova, terletak di lembah di kaki pegunungan Lepini, antara Priverno and Sonnino.

Selain berada di lembah, biara ini juga berada di tepi Via Appia, jalan kuno bersejarah. Karena itu, dulu, biara ini menjadi tempat persinggahan para peziarah yang akan ke Roma.

Menurut catatan sejarah biara, yang pertama kali membangun biara di tempat ini adalah para rahib Ordo Benediktin pada tahun 529 M di lokasi sebuah vila Romawi.

Biara didedikasikan untuk St Stephanus, martir pertama. Lalu pada tahun 1135 diserahkan kepada kepada para rahib Ordo Cistercians pada tahun 1135.

Mereka lalu membangun kanal baru (fossa nova) untuk drainase rawa. Karena lembah itu berawa.

Para Cistercian terkenal karena keterampilan teknik pengairan mereka. Pembangunan gereja biara dimulai pada tahun 1163; itu diberkati oleh Paus Innocent III pada tahun 1208.

Gereja ini disebut sebagai permata arsitektur Cistercian dengan elemen Romawi dan Gotik. Dalam perjalanan sejarahnya, tercatat biara ini ditutup oleh Napoleon pada tahun 1810, tetapi dibeli oleh Paus Leo XII yang memberikannya kepada Carthusian dari Trisulti.

Ordo Fransiskan Konventual (OFM Conv) mengambil alih biara pada tahun 1936 dan menjadikannya sebuah perguruan tinggi.

Dan saat ini, Biara Fossanova tetap menjadi biara Fransiskan dan gereja paroki yang aktif di lingkungan yang elok dan tenang, cocok untuk menyepi, retret, dan bermeditasi…

***

Italia memiliki banyak biara dan biara bersejarah. Sebagian besar biara-biara tersebut berasal dari abad pertengahan. Banyak biara di antaranya dibangun di lokasi terpencil yang menakjubkan, di puncak gunung, misalnya, atau di bukit berbatu atau daerah terpencil pada masa itu.

Ada berbagai alasan mengapa biara-biara itu dibangun di tempat terpencil. Misalnya, untuk menghindari persekusi dari para penguasa yang anti-agama.

Ada masa yang disebut Era Eksekusi (Great Persecution; britannica.com), 303 sampai akhirnya, menurut David F Wright dalam Christian History Institute (1990), ditandatangani Dekrit Milan, 313 oleh Kaisar Romawi Barat Konstantinus I (Agung) dan Kaisar Romawi Timur Licinius.

Dekrit ini mengakui agama Kristen secara sah, dan umat dapat dengan bebas beribadah. Ada yang nyebut, ini “Dekrit Toleransi.”

Dekrit Milan menandai transisi menuju era Christian Empire telah dimulai. Dalam arti tertentu, kata Kardinal Angelo Scola, Uskup Agung Milan, dalam tulisannya di International Center for Law and Religion Studies 2012, “Dekrit Milan menandai kemunculan pertama dalam sejarah, dua fenomena yang saat ini disebut ‘kebebasan beragama’ dan ‘negara sekuler’ …”

Selama Great Persecution, para gubernur diberi dekrit langsung dari kaisar. Gereja-gereja dan kitab-kitab suci Kristen dihancurkan, demikian juga gereja-gereja, pertemuan ibadah dan misa dilarang, dan orang-orang Kristen yang menolak untuk menarik kembali ajarannya kehilangan hak hukum mereka.

Sebenarnya (Florin Lăiu dalam The Great Persecution, 2022) persekusi terhadap orang-orang Kristen sudah terjadi di masa sebelumnya. Misalnya di zaman Kaisar Nero berkuasa (54-68), Domitian (81- 96), Trajan Decius (249 – 251), dan Valerian (253 – 260). Di zaman Nero, Rasul Petrus dan Paulus, dibunuh.

Alasan lain, biara abad pertengahan adalah komunitas biarawan, pertapa yang tertutup dan terkadang terpencil, untuk menjauhi keduniawian dalam segala macam bentuknya, dan menjalani kehidupan sederhana dalam doa dan devosi.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x