Di bawah sinar matahari pagi, kami duduk menunggu acara dimulai. Menghadiri perayaan Misa dan semua acara di Takhta Suci Vatikan adalah salah satu tugas kami. Hari itu, kami berlima menghadiri acara di Vatikan.
Hari memang belum begitu siang. Baru Pukul 09.30. Tapi, sengatan sinar matahari sudah terasa panas di kulit. Berpayung langit biru bersih, kami duduk.
Di Lapangan Santo Petrus, lapangan besar di depan Basilika Santo Petrus, ribuan umat dari berbagai negara, seperti kami para diplomat dari negara-negara sahabat Takhta Suci dengan sabar menunggu acara dimulai. Mereka, ribuan umat itu, berdiri di bawah terik matahari yang makin siang semakin menyengat.
Di halaman depan Basilika St Petrus, Vatikan pagi itu akan diadakan “consistory“, konsistori untuk pelantikan 21 kardinal dari pelbagai negara oleh Paus Fransiskus. Kata “consistory” dipungut dari bahasa Latin yakni “consistorium“, tempat pertemuan.
Kata konsistori lalu berarti pertemuan para pejabat gerejawi (Dewan Suci Para Kardinal/Sacred College of Cardinals) dengan Paus sebagai pemimpinnya. Dari 21 kardinal –yang biasa disebut Pangeran Gereja- yang dilantik tak satu pun dari Indonesia. Ada dari Malaysia. Ada pula dari Hongkong.
Pada tahun 2017 saat konsistori pengangkatan lima kardinal, Paus dengan tegas mengatakan kepada mereka bahwa mereka tidak dipanggil untuk menjadi “Pangeran Gereja” melainkan untuk melayani, dengan mata terbuka terhadap realitas “dosa dunia.”
Kata kuncinya adalah “melayani”, bukan “dilayani.” Itulah tugas utama pemimpin. Pemimpin adalah pelayan. Bukan tuan pemegang kekuasaan tanpa batas. Bukankah sudah tertulis, “Aku datang untuk melayani, bukan dilayani.”
Mereka, para kardinal itu, dikenal sebagai kardinal pemilih (cardinal electors), dan jumlahnya dibatasi hingga 120 orang. Saat ini ada 241 kardinal, dan yang memiliki suara dalam konklaf (pemilihan Paus) 136 orang.
Tapi, kardinal yang berusia 80 tahun sebelum konklaf, tak punya hak pilih. Sekarang ini, dari 136 kardinal yang usianya mendekati 80 tahun, banyak. Paus Fransiskus–Jorge Mario Bergoglio–dipilih menjadi Paus pada tanggal 13 Maret 2013 dalam usia 76 tahun.
***
Kami tetap duduk tertib, beratapkan langit biru yang begitu bersih tanpa dikotori selembar awan pun. Karena itu panas matahari terasa semakin menyengat. Untungnya, petugas membagikan air dalam botol dan sun block lotion.
Ribuan umat yang berdiri di Lapangan Santo Petrus juga tetap terlihat tertib. Piazza San Pietro (Lapangan Santo Petrus) adalah saksi sejarah dari begitu banyak peristiwa di Takhta Suci Vatikan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.