JAKARTA, KOMPASTV – Presiden Joko Widodo memberikan pidato saat Peluncuran Program Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Negara pada Kamis, 23 Juli 2020.
Dalam sambutannya, Jokowi menyebut, kondisi ekonomi global diperkirakan semakin memburuk.
“Gambaran apa yang ingin saya sampaikan, bahwa setiap selalu berubah-ubah. Sangat dinamis, dan posisinya tidak semakin mudah, tetapi semakin sulit. Minus 2,5 ganti sebulan berikutnya -5%, satu bulan berikutnya ganti -6 sampai -7,6 %”, ungkap Jokowi (23/7/2020).
Jokowi menekankan, pada kuartal kedua ini, Indonesia juga akan mengalami pertumbuhan minus. Hal ini dikarenakan adanya pembatasan-pembatasan yang dilakukan selama PSBB.
“Kita di Indonesia di kuartal pertama masih plus. Sebelumnya kita plus 5. Kuartal pertama di 2020 masih plus 2,97%. Tapi di kuartal kedua kita kita sudah akan jatuh minus. Kita harus ngomong apa adanya” ujar Jokowi (23/7/2020).
Baca Juga: Jokowi Sebut, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal Kedua Akan Minus
Meski demikian, belakangan geliat ekonomi Indonesia mulai terlihat. Konsumsi rumah tangga terus meningkat.
Tak hanya itu, ekspor Indonesia pun juga dinilai telah menunjukkan trend yang positif.
“Saya senang, sudah ada angka-angka yang baik. Konsumsi sudah mulai terungkit naik. Artinya peredaran uang yang ada di bawah karena ada BLT desa, bansos tunai, bansos sembako, itu akan sangat mempengaruhi daya beli dan konsumsi masyarakat”katanya.
“saya juga melihat, aktivitas ekspor juga trendnya naik dibanding bulan Mei, dibanding bulan Juni. Momentum-momentum ini juga baik. Momentum-momentum ini jangan kita lewatkan” ujar jokowi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.