KOMPASTV – Pemerintah China mulai percaya wabah virus corona ini yang sebelumnya berpusat di Wuhan, Hubei, China segera mereda.
Kota Wuhan merupakan kota paling terdampak yang kini masih ditutup akan dibuka pada 8 April mendatang.
Saat ini, transportasi publik juga sudah mulai dioperasikan.
Baca Juga: Cerita Perjalanan Penjual Udang di Wuhan yang Diduga Jadi Pasien Pertama Virus Corona
Hal ini merupakan sinyal baru dari pemerintah China yang telah menjinakkan wabah virus corona di negerinya.
Meski begitu, di seluruh Eropa dan AS kasus infeksi masih terus mengalami peningkatan.
Beberapa negara juga sudah menerapkan lockdown seperti China terhadap Hubei di awal wabah virus ini merebak.
Namun, sebelum diumumkan, seperti dilansir dari Kompas.com, pemberitahuan tersebut pengguna media sosial di China mengedarkan foto-foto pemberitahuan dari lokasi tertentu di Wuhan yang umumkan kasus infeksi baru.
Baca Juga: Presiden China Xi Jinping Pertama Kali ke Wuhan, Ini Pesannya
Namun Otoritas China mengaku telah menguji seorang pasien positif dengan tanpa gejala dan tetap memantau namun tidak dihitung sebagai kasus baru karena dia belum menunjukkan gejala sakit.
Dengan begitu otoritas China hanya menghitung pasien apabila gejala infeksi virusnya tampak. Pendekatan ini bertentangan dengan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa semua orang yang dites dan memiliki hasil positif harus dianggap sebagai kasus yang dikonfirmasi,
Meski lockdown sudah dicabut, tetap ada batasan pada siapa saja yang ingin bepergian.
Mereka yang ingin meninggalkan Hubei harus punya kode kesehatan 'hijau' dari pihak berwenang setempat yang menyatakan mereka sehat.
Selama lockdown, pabrik-pabrik nasional di China telah berhenti produksi. Penjualan ritel dan investasi menjadi anjlok.
Baca Juga: 40 Ton Bantuan Alat Kesehatan dari Investor China Telah Tiba di Jakarta
Otoritas Hubei, dalam pengumuman mereka juga mendesak para pejabat lokal untuk memulai kembali produksi dengan cara "aktif dan tertib" serta bekerja keras untuk meminimalkan kerugian yang disebabkan oleh epidemi, dan mendapatkan kembali pembangunan normal ekonomi juga sosial sesegera mungkin.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.