JAKARTA, KOMPAS.TV - Budayawan Betawi Ridwan Saidi mengklarifikasi ucapannya terkait dengan Kerajaan Galuh yang membuat warga Ciamis kecewa. Ridwan meminta maaf karena telah mengutip kamus Armenia untuk mendefinisikan arti kata galuh.
Ditemui di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan, Ridwan menjelaskan maksud perkataannya. Tokoh Betawi ini menyatakan dirinya hanya berusaha merekonstruksi sejarah dan bukannya mencari sensasi sejarah. Ia pun meminta maaf karena telah mengutip kamus Armenia dari abad sembilan untuk menjelaskan arti kata galuh.
Baca Juga: Budayawan Ridwan Saidi Jawab Protes Warga Ciamis Soal Arti Galuh
"Saya berusaha merekonstruksi sejarah untuk generasi muda demi menyongsong masa depan Indonesia kalau misalnya yang saya katakan tidak berkenan terutama dalam konteks ini masyarakat Ciamis tidak berkenan dengan kerajaan Galuh saya minta maaf yang sebesar-besarnya saya tidak mencari sensasi sejarah saya merekonstruksi sejarah kalau ada yang saya kutip tentang arti Galuh dari kamus Armenia kamusnya itu nggak bisa saya ubah saya minta maaf karena telah mengutip itu," ujar Ridwan Saidi.
Terkait tuntutan masyarakat Ciamis, Ridwan Saidi mengaku sudah berkomunikasi dengan budayawan Ciamis dan siap bertemu untuk menjelaskan kesalahpahaman ini.
"Oh iya saya akan datang udah ada kontak kok saya dengan mereka saya akan datang tergantung diundangnya kapan masa nggak hujan nggak angin saya tiba-tiba ke sana tapi ada itikad untuk datang ada masa nggak ada disuruh datang diminta datang saya akan penuhi apa yang akan disampaikan tergantung pertanyaan dan kesalahpahaman yang di mana," kata Ridwan Saidi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.