BANTEN, KOMPAS.TV - Di tengah hiruk pikuk kehidupan masyarakat di kawasan BSD Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), terselip sebuah museum yang menyimpan sejarah penting tentang etnis Tionghoa di Indonesia. Museum itu bernama Museum Pustaka Peranakan Tionghoa, yang terletak di ruko Golden Road.
Jurnalis Kompas TV, Yasir Nene Ama berkesempatan melihat Museum yang menyimpan 40 ribu literatur tentang keberadaan masyarakat Tionghoa di Indonesia ini.
Museum ini adalah museum pertama dan satu-satunya yang mengumpulkan literatur serta benda lain berkaitan dengan etnis Tionghoa. Namun uniknya, pemilik Museum ini ternyata bukanlah orang Tionghoa, melainkan warga asli Aceh, bernama Azmi Abubakar (47).
Azmi rela menghabiskan 20 tahun usianya untuk berburu buku, kliping, papan nama, hingga patung dan benda lainnya terkait etnis Tionghoa.
Azmi juga mengarsip kembali, mengumpulkan literatur yang sempat dilarang dari berbagai daerah.
Museum yang sudah berdiri sembilan tahun itu buka setiap hari kecuali Minggu, dari pukul 09.00 WIB sampai 17.00 WIB, kecuali Jumat dari pulul 13.00 WIB sampai 17.00 WIB.
Baca Juga: Inilah 5 Pantangan Saat Hari Perayaan Imlek
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.