Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis akhirnya angkat bicara terkait penangkapan 2 pelaku penyerang Novel Baswedan. Ia mengaku prihatin, ternyata kedua pelaku masih menjabat polri aktif. "Sebagai pimpinan Polri saya mengapresiasi pelaksanaan tugas dan kinerja namun di balik itu saya juga prihatin karena ternyata pelakunya anggota Polri," kata Idham di Auditorium PTIK, Sabtu (28/12/2019).
Ke depan Idham telah memerintahkan Kabareskrim, Polda Metro untuk melakukan proses penyidikan yang transparan dan meminta masyarakat memberi waktu para penyidik, untuk melakukan proses penyidikan. Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis juga pastikan sidang akan digelar secara terbuka.
Diberitakan sebelumnya, Polri telah menangkap pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan, Kamis (26/12/2019) kemarin di Cimanggis, Depok. Pelaku penyerangan dan teror terhadap Novel Baswedan berinisial RM dan RB. Keduanya merupakan anggota polri aktif. RM adalah pelaku yang menyetir motor, kemudian RB adalah pelaku yang menyiramkan air keras ke Novel Baswedan.
Adapun Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017. Saat itu, Novel baru saja menunaikan salat subuh di Masjid Al Ihsan, dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Akibat penyiraman air keras ini, mata Novel terluka parah hingga harus berobat ke rumah sakit di Singapura.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.