Setiap pagi, Tantra warga Desa Gaprang, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, selalu menghidupkan kulkas tanpa freon buatannya. Mesin yang dibuat dari barang elektronik bekas ini mampu mengubah udara menjadi embun untuk mendinginkan minuman.
Mesintercipta setelah pria 29 tahun tersebut mengetahui penyebab penyakit flu dan batuk yang selama ini menyerangnya berasal dari zat freon kulkas. Dari situlah, pegiat lingkuan itu berinisiatif menciptakan mesin pendingin dengan konsep kendi yang jauh lebih sehat.
Butuh waktu 6 bulan untuk menciptakan 1 buah kulkas bebas freon dari bahan dasar keramik tanah dan styrofoam. Mesin pendingan ini juga hanya memanfaatkan kipas bekas komputer yang tidak terpakai. Sistem kerjanya pun cukup sederhana, yakni udara yang tertampung diubah menjadi embun dan dihembuskan ke seluruh bagian kulkas.
Selain lebih sehat, mesin pendingin minuman ini juga lebih hemat listrik karena hanya memerlukan daya 25 hingga 50 watt saja. Tidak hanya itu, kulkas mini juga ramah lingkungan karena tidak melepaskan zat freon yang dapat merusak lapisan ozon.
Kulkas mini berukuran 60 kali 40 cmhanya dapat menampung 10 gelas minuman dan dapat digunakan untuk menyimpan sayuran agar tidak cepat busuk.
Kini, pria lulusan S1 elektronik ini sudah menciptakan 2 unit kulkas untuk digunakan para tetangganya. Meski begitu, mesin tersebut/ belum diperjual belikan secara bebas.
#KulkasRamahLingkungan #KulkasHematEnergi #Blitar
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.