KOMPAS.TV-Pernah melihat ibu-ibu yang menggendong bakul, berisi botol-botol kaca berisi jamu? Biasanya menggunakan kebaya, dengan kain batik melilit di pundak.
Kadang-kadang sambil berteriak,” jamu, jamu’’. Biasanya dulu berkeliling menjajakan dari satu permukiman ke permukiman lain, saat sore atau pagi hari. Jamu yang tersedia, ada beras kencur, kunir asem, brotowali dan sebagainya. Zaman dulu untuk meminum nya, bukan menggunakan gelas, biasanya menggunakan batok kelapa.
Melansir Parapuan.co, jamu gendong sudah ada sejak zaman kerajaan hindu budha. Relief yang menggambarkan salah satunya di Candi Borobudur. Jamu berasal dari bahasa Jawa kuno, Jampi atau Jampi Usodo. Secara sederhana jamu juga disebut sebagai obat herbal asli Indonesia, yang terbuat dari bahan-bahan alami, untuk menjaga kesehatan. Jamu gendong merupakan industri rumahan, yang dijajakan dengan cara. Memasukannya ke dalam botol kemudian dimasukan ke bakul. Kemudian penjual akan menggendongnya, maka di sebut jamu gendong. Jamu tradisonal masih sering dijumpai, namun cara menjajakannya sudah bervariasi. Ada yang menggunakan sepeda, sepeda motor dan lain sebagainya.
Baca Juga: Manfaat Air Lemon dan Jahe untuk Kesehatan, Sudah Coba?
https://www.kompas.tv/article/213636/manfaat-air-lemon-dan-jahe-untuk-kesehatan-sudah-coba
Grafis: Agus Eko Apriyanto
Sumber : diolah dari berbagai sumber
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.