KOMPAS.TV- Fotografi terus berkembang seiring teknologi yang semakin maju, dan alat fotografi juga semakin canggih. Sederhana saja, dulu untuk memotret diri sendiri, butuh bantuan orang lain. Tapi sekarang sudah bisa foto diri sendiri dengan selfie atau berswafoto. Untuk melihat hasilnya pun sudah tidak perlu menunggu lama, langsung ditampilkan di layar kamera atau telepon seluler milik kita. Sekarang semua sudah serba digital. Dulu untuk mencetak sebuah foto, roll film yang kita pakai harus dibawa ke tempat cetak foto. Isi dari roll film itu juga terbatas, tidak sebanyak kartu memori di jaman sekarang.
Hari fotografi sedunia tidak seramai hal lainnya yang lebih umum, bahkan tidak semua penggemar fotografi atau pekerja professional sebagai fotografer, yang peduli dengan hari fotografi sedunia. Momen hari forografi ini, esensinya adalah untuk mengingat kembali, seperti apa fotografi jaman dulu dan sekarang, tentu semua berubah seiring dengan teknologi yang semakin maju.
Cara berkarya di dunia fotografi dan menikmati karyanya juga berubah, dulu untuk menikmati karya foto. Kita bisa melihatnya di pameran, majalah, atau album pribadi. Tapi sekarang, dengan adanya sosial media semua bisa menjadi seorang ‘’fotografer’’. Setelah memotret tak butuh waktu lama untuk di unggah dan ‘’dipamerkan’’.
Hari fotografi juga berbarengan dengan Hari Kemanusiaan Sedunia, yaitu tiap 19 Agustus mengkiasakan bahwa jika dilihat dengan cara tertentu. Fotografi juga merupakan dari bagian jiwa kemanusiaan.
Ada pepatah fotografi yang perlu dipahami bagi penggemar fotografi, yaitu,’’kamera yang terbaik,adalah kamera yang kamu miliki.’’ Bukan alat yang membuat sebuah karya foto, tapi siapa orang di balik alat itu.
Baca Juga: Sempat Jadi Polemik, Ini Foto-Foto Wajah Baru Pesawat Kepresidenan Berwarna Merah Putih
Grafis: Joshua Victor
Sumber : diolah dari berbagai sumber
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.