BOGOR, KOMPAS.TV – Wali Kota Bogor Bima Arya menanggapi ketidakpuasan sebagian pihak terhadap lahan baru hibah pemerintah kota untuk dibangun gereja pengganti GKI Yasmi
Ditemui di Balaikota, Bima Arya enggan ikut campur lebih jauh mengenai konflik di internal GKI.
"Saya ga mau komentar kalo itu, tapi kami Pemkot Bogor menghormati Sinode dan majlis jemaat karena langkah ini menjadi kesepakatan bersama tidak ada pemaksaan," tutur Bima
Ia jelaskan saat ini tugas Pemkot adalah memberikan fasilitas untuk mempercepat ijin mendirikan bangunan (IMB) terkait lahan hibah seluas 1668 meter persegi di Kelurahan Cilendek Barak, Kecamatan Bogor Barat.
Menurut Bima, wajar bila ada sebagian orang yang tidak puas dengan keputusan bersama yang diambil Pemkot Bogor bersama dengan GKI.
"Masalah GKI Yasmin, ini kan suatu konflik yang sangat berkepanjangan sekali sekitar 15 tahun lebih jadi wajar jika ada orang yang memiliki yang beda dan wajar ada yang menganggap hal tersebut tidak ideal," kata Buma.
Seperti diberitakan sebelumnya, terjadi kesepakatan bersama antara Pemkot Bogor dengan GKI terkait konflik gereja GKI Yasmin yang sudah berlangsung selama lima belas tahun.
Pemkot Bogor menyerahkan tanah hibah seluas 1668 meter persegi untuk kemudian dibangun gereja baru.
Baca Juga: Pendeta Darwin Darmawan Sebut Relokasi GKI Yasmin Merupakan Solusi Kompromi Maksimum
Video Editor: Faqih
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.