Kompas TV video sinau

Bagaimana Proses Terjadinya Hujan Meteor? Ini Penjelasannya

Kompas.tv - 31 Mei 2021, 12:01 WIB
Penulis : Gempita Surya

KOMPAS.TV - Hujan meteor merupakan fenomena alam yang langka dan menarik untuk diamati. Namun, tidak banyak yang tahu apa penyebab hujan meteor itu terjadi, dan bagaimana proses terjadinya.

Apa yang menjadi penyebab hujan meteor?

1. Bertemunya lintasan orbit komet-bumi

Pertemuan ini dapat terjadi karena orbit yang membentuk konsep elips, yang kemudian akan memungkinkan adanya pertemuan waktu antara orbit bumi dan komet pada saat berdekatan.

2. Komet melontarkan gas dan debu

Gas dan debu yang dihasilkan komet menimbulkan gesekan, dan kondisi yang berdekatan juga akan menyebabkan peningkatan volume meteor yang masuk ke dalam bumi secara mendadak.

3. Komet melintas dekat bumi

Saat komet melintas dekat bumi, meteor akan kehilangan daya untuk dapat mempertahankan posisinya agar tetap berada di orbitnya, sehingga hal ini dapat menimbulkan hujan meteor di sebagian wilayah bumi.

Bagaimana proses terjadinya hujan meteor?

1. Ketika bumi melewati puing-puing komet

Saat mengelilingi matahari, bumi bergerak pada orbitnya. Di satu titik, bumi melewati puing-puing yang tersisa dari komet yang telah hancur. Dari sinilah proses hujan meteor bisa terjadi.

2. Orbit yang saling bersinggungan

Komet mempunyai orbit atau jalurnya sendiri. Orbit komet berbentuk lebih lonjong dari orbit Bumi, dan beberapa komet memiliki orbit-orbit yang bersinggungan dengan orbit Bumi.

3. Komet terlihat punya ekor

Inti dari komet adalah partikel debu dan kotoran padu, sehingga ketika melewati matahari akan terbakar, lama-lama akan menjadi hancur serta menghasilkan ekor, dan terlihat seperti hujan ketika berjumlah banyak.

4. Puncak hujan meteor

Saat puing-puing dari inti komet yang hancur melintasi orbit Bumi, akan terlihat seperti hujan. Inti komet yang melintasi matahari dan mengalami kehancuran diikuti oleh puing-puing berbatu.

Puing-puing ini akan terbakar ketika sampai di atmosfer bumi, dan menghasilkan cahaya yang berjatuhan jika dilihat dari permukaan Bumi.(*)

Grafis: Joshua Victor




Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA


Sulawesi

Banjir Rendam 12 Kecamatan di Maros

22 Desember 2024, 23:51 WIB

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x