KLATEN, KOMPAS.TV - Pandemi Covid-19 memantik ide empat siswi kelas 13 jurusan Mekantronika SMK Leonardo Klaten untuk membuat robot. Sebuah robot pelayan berhasil diciptakan untuk mengurangi kontak langsung antarmanusia.
Robot yang mereka beri nama Awbot itu dibuat selama sebulan sembari mereka mengiktui kegiatan magang di Autobot School Kla ten. Robot setinggi 150 sentimeter itu mereka buat selama sebulan.
Keempat siswi berbagi tugas itu yakni Benedicta Leony Anik Pudyaningsih selaku manajer, Sami Asih pada bagian elektrik, Putri Wulandari pada bagian mekanik dan desain, sementara Florencia Ananda bertanggung jawab pada bagian pemograman.
“Awalnya kami mencari sesuatu yang bisa berguna dan bermanfaat di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya yakni bagaimana agar tetap bisa melayani dengan tetap menjaga jarak. Akhirnya kami dibimbing Pak Agur [Direktur Autobot School] membuat robot pelayan,” kata Benedicta Leony Anik Pudyaningsih, 18.
Anik menuturkan biaya pembuatan robot senilai Rp2,5 juta. Bahan-bahan yang mereka gunakan juga mudah didapatkan. Bahan itu seperti bambu serta kain flanel untuk rangka dan penghias badan robot. Bahan lainnya seperti motor drive atau motor penggerak, modul bluetooth, baterai, serta berbagai komponen elektronika. “Beberapa komponen ada yang kami beli dari Jogja,” jelas Anik.
Cara kerja robot itu simpel digerakkan dengan sistem kontrol menggunakan aplikasi pada ponsel berbasis android. Robot dengan ponsel terhubung via bluetooth. Robot bertugas mengantarkan barang sehingga mengurangi potensi kontak antarmanusia.
“Selain bisa digunakan sebagai pengatar makanan, robot ini juga bisa digunakan di rumah sakit untuk membawa makanan barang dan obat-obatan,” kata dia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.