TEHERAN, KOMPAS.TV - Iran dikabarkan bakal segera menjalin hubungan kerja sama dengan Pemerintah China.
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengumumkan lalu tengah bernegosiasi dengan China sejak Juli lalu.
Negosiasi tersebut mengenai kesepakatan kerja sama strategis untuk jangka panjang, 25 tahun.
Baca Juga: Diancam Trump, ByteDance Akan Lepas Saham TikTok
Seperti dikuti dari Deustche Welle, perjanjian tersebut sebentar lagi bakal disepakati.
Rencananya kerja sama itu tak hanya meliputi ekonomi, tetapi juga militer.
China melihat Iran sebagai pasar besar untuk komoditas mereka, juga sumber dari minyak.
Sementara itu, Iran mengharapkan investasi dari China dan juga untuk ekspor barang-barang mereka.
Baca Juga: Selain Covid-19, Korea Utara Juga Diserang Virus Flu Burung
Hal itu untuk mengurangi tekanan ekonomi karena sanksi dari Amerika Serikat (AS).
Menurut Penelitizi mengenai Hubungan Internasional dan Keamanan dari Isntitut Jerman, Hamidrea Azizi, hubungan kerja sama kedua negara karena kekecewaan Iran terhadap negara-negara barat.
“Teheran jelas merasa kecewa karena Eropa tidak lagi berkomitmen membantu ekonomi mereka,” katanya.
Baca Juga: Pimpinan Spritual Iran Tuduh AS Tunggangi Protes Anti Pemerintah
Selain itu, Keputusan AS untuk keluar dari perjanjian nuklir 2015, membuat Iran mengambil langkah tersebut.
Azizi juga menegaskan saat ini hanya China dan Rusia yang tetap menjalin hubungan kerja sama ekonomi dengan Iran.
Kerja sama ini jelas akan menjadi ancaman tersendiri bagi AS, mengingat hubungan China dan Iran dengan negara adikuasa itu tengah memanas.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.