Hagia Sophia Jadi Masjid, Malaysia: Negara Islamophobia Tak Boleh Protes

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Malaysia ikut bereaksi dengan perubahan fungsi Hagia Sophia yang dijadikan masjid oleh Pemerintah Turki.

Pihak Malaysia mengungkapkan negara-negara yang masih memiliki Islamophobia tak boleh protes terkait perubahan tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh Perwakilan Khusus Malaysia untuk Timur Tengah, Abdul Hadi Awang.

Baca Juga: Palestina hilang dari Google Map, Ternyata Google sudah Jelaskan Alasannya pada 2016

“Negara-negara ini tetap diam saat Israel ingin menghanucrkan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem,” ujar Awang dikutip dari Daily Sabah.

“Kini mereka protes saat Hagia Sophia difungsikan jadi masjid,” lanjut pria yang juga pimpinan Partai Islam Malaysia (PAS) itu.

Sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Yunani dan Siprus sudah mengungkapkan keberatan mereka terkait perubahan Hagia Sophia menjadi masjid.

Sejumlah organisasi Kristen juga mengecam perubahan tersebut. Mereka menilai karena Hagia Sophia pertama kali berdiri sebagai gereja

Oleh sebab itu status sebagai museum menjadi yang terbaik bagi kedua belah pihak. Namun, di era Kesultanan Ottoman, Hagia Sophia sempat digunakan masjid.

Baca Juga: Polemik Hagia Sophia Jadi Masjid, Jubir Rusia: Ini Untungkan Wisatawan

Hal itu yang kemudian dilakukan oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Dia meresmikan Hagia Sophia sebagai masjid, setelah dekret untuk museum pada 1934 telah dibatalkan Pengadilan Turki.

Sejak 2018, Erdogan memang berencana untuk kembali memfungsikan Hagia Sophia sebagai masjid.