ISTAMBUL, KOMPAS.TV - Pemerintahan Iran menunjukkan dukungannya terhadap Turki setelah mengubah fungsi Hagia Sophia menjadi masjid.
Hal tersebut diungkapkan Kementerian Luar Negeri Iran. Mereka memuji langkah yang dilakukan Turki, setelah selama satu dekade Hagia Sophia digunakan sebagai museum.
Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Sayed Abbas Mousavi perubahan itu merupakan hak preogatif dari Turki.
Baca Juga: Hagia Sophia Resmi Jadi Masjid, Hamas Beri Dukungan pada Turki
“Keputusan mengibah status Hagia Sophia merupakan urusan dalam negeri Turki,” ujar Sayed Abbas Mousavi kepada Kantor Berita Tukri, Anadolu.
“Ini merupakan masalah yang seharusnya menjadi bagian dari hak berdaulat Pemerintah Turki,” tambah Mousavi.
Hagia Sophia resmi diubah fungsinya, Jumat (10/7/2020) waktu setempat, usai dekret sebagai museum dicabut oleh Pengadilan Turki.
Memfungsikan Hagia Sophia kembali menjadi masjid memang menjadi salah satu janji yang digaungkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan sejak 2018.
Meski begitu, suara di Turki terpecah menjadi dua. Kelompok Islam konvesional mendukung rencana itu.
Baca Juga: Hagia Sophia Jadi Masjid, Yunani Ancam Ubah Rumah Mustafa Kemal Ataturk di Thessaloniki
Sebaliknya, kelompok sekluer menolak rencana tersebut. Akibat, kritikan menghantam Turki setelah resmi mengubah status Hagia Sophia.
Kritikan keras datang dari sejumlah negara Eropa. Kementerian Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Petinggi Katolik Roma, Paus Fransiskus ikut mengaku sedih dengan perubahan fungsi Hagia Sophia.
Baca Juga: Sejarah Hagia Sophia Jadi Masjid Lagi, Warga Turki Gembira Sambut Azan Pertama
Hagia Sophia sendiri saat dibangun pada abad keenam difungsikan sebagai Gereja Kristen Ortodoks.
Namun, di masa Kesultanan Ottoman bagunan bersejarah itu digunakan sebagai masjid.
Baru di era Mutafa Kemal Ataturk, Hagia Sophia diubah lagi fungsinya menjadi museum.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.