KOMPAS,TV - Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sissi memberikan peringatan kepada Turki, terkait permasalahan kedua negara di Libya.
El-Sissi menegaskan jika ada serangan ke Libya, Mesir akan melakukan pembalasan karena menganggap hal itu sebagai pembelaan diri.
Mesir saat ini memang menjadi pendukung Pemerintahan Tentara Nasional Libya (LNA) pimpinan Khalifa Haftar.
Baca Juga: Libya Tuduh Tentara Bayaran Negara Lain Berusaha Masuki Kilang Minyak Sharara
Sedangkan Turki mendukung Pemerintahan Kesepakatan Nasional (GNA), yang diakui oleh PBB.
Libya sendiri berbatasan dengan Mesir, sehingga keamanan negaranya menjadi alasan El-Sissi untuk turut campur dalam konflik Libya.
“Intervensi langsung Mesir memiliki legitimasi internasional, yang berarti sebuah pembelaan diri, berdasarkan Pakta PBB atau legitimasi otoritas yang ditunjuk masyarakat Libya, yaitu Parlemen,” ujar El-Sissi dikutip dari Arab News.
“Tujuan utama dari intervensi ini adalah melindungi dan mengamankan perbatasan barat negara dari bahaya milisi teroris serta tentara bayaran,” lanjutnya.
Baca Juga: Bekerja Sampingan sebagai Bintang Film Porno, Guru di Australia Tetap Diizinkan Mengajar
Sedangkan menurut El-Sissi tujuan kedua adalah mengembalikan keamanan dan stabilitas di Libya serta menjaga kemanan dan stabilitas di Mesir dan negara-negara Arab.
Selain itu, El-Sissi juga menegaskan Mesir akan berjuang keras untuk menghentikan pertumpahan darah di Libya, serta berusaha menyiapkan gencatan senjata.
Selain Mesir, kubu LNA juga mendapat dukungan dari Rusia serta Uni Emirat Arab.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.