KOMPAS.TV - Mantan Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton membongkar keburukan Presiden Donald Trump lewat bukunya. Presiden Trump menanggapi buku tersebut sebagai sebuah kumpulan kebohongan.
Buku "The Room Where It Happened: A White House Memoir", memicu kontroversi. Buku karya John Bolton, yang tahun lalu dipecat trump dari posisinya sebagai penasihat keamanan nasional ini disebut berisi "informasi rahasia”.
Salah satu tuduhan yang disampaikan Bolton lewat bukunya adalah Trump pernah meminta bantuan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, agar bisa kembali menang dalam pilpres.
Trump juga disebutkan menahan bantuan militer ke Ukraina guna menekan Presiden Volodimir Zelensky agar memulai penyelidikan terhadap capres dari Partai Demokrat, Joe Biden dan putranya, Hunter.
Dalam wawancara eksklusif dengan Martha Raddatz dari ABC News, Bolton menguraikan komentarnya terhadap Presiden Donald Trump.
Presiden Trump pun tidak tinggal diam. Trump menuduh Bolton telah melanggar hukum dengan merilis buku itu. Trump juga mengatakan buku karya Bolton ini sebagai sebuah kompilasi kebohongan dan kisah rekayasa, dan terdapat informasi yang bersifat sangat rahasia.
Gedung Putih sendiri telah berupaya menghentikan publikasi buku karya John Bolton. Pemerintah AS menggugat Bolton karena pelanggaran kontrak. Gedung Putih juga meminta perintah penahanan dan perintah untuk menghentikan penerbitan buku ini, yang akan dirilis 23 Juni nanti.
Baca Juga: Trump Tunjuk Jenderal Kulit Hitam Pertama Jadi KSAU AS di Tengah Protes Kematian George Floyd
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.