AS, KOMPAS.TV - Sejumlah negara bagian di Amerika Serikat tengah dilanda gelombang unjuk rasa dari warganya sendiri, yang menolak kebijakan karantina atau lockdown yang diberlakukan pemerintah negara bagian.
Unjuk rasa dilakukan karena ribuan warga merasa karantina telah melumpuhkan perekonomian mereka. Mereka menuntut pemerintah negara bagian membuka izin untuk tempat usaha selama pandemi.
Unjuk rasa yang dilakukan oleh ribuan warga AS ini tampaknya mendapat dukungan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dalam twitnya pada 17 April 2020, Trump menuliskan tuntutan untuk pembebasan 3 negara bagian.
"LIBERATE MINNESOTA," tulis Trump di akun Twitter-nya pada Jumat, (17/4/2020), yang berarti "Bebaskan Minnesota".
Hal yang sama juga ia tuliskan untuk negara bagian Michigan.
"LIBERATE MICHIGAN," tambahnya.
Selanjutnya ia juga menuliskan hal yang sama untuk Virginia.
"LIBERATE VIRGINIA, and save your great 2nd Amendment. It is under siege!" ujar Trump.
Namun twit dari Presiden AS ini, terindikasi bermuatan politik karena ketiga gubernur negara bagian tersebut berasal dari Partai Demokrat.
Gubernur di setiap negara bagian Amerika Serikat mempunyai kewenangan untuk memberlakukan karantina wilayah (lockdown) untuk mencegah penyebaran.
Ini adalah konsekuensi dari sistem federal yang dianut Amerika Serikat, dimana gubernur negara bagian yang berhak menentukan keputusan di wilayah masing-masing.
Sepanjang akhir pekan kemarin, unjuk rasa dilaporkan terjadi di Texas, Indiana dan Wisconsin, setelah sebelumnya terjadi juga di Ohio, Texas, North Carolina, Kentucky, Virginia, Michigan, Minnesota dan Idaho.
Saat ini Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah kasus corona tertinggi di dunia. Otoritas kesehatan mencatatkan lebih dari 792.000 kasus penularan virus corona, dengan hampir 42.514 di antaranya meninggal, hingga Senin (20/4/2020).
Baca Juga: "Stay At Home Order", Pembatasan Sosial Ala Amerika Serikat
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.