KOMPAS.TV - Mantan presiden Mesir Muhammad Hosni Mubarak meninggal dunia hari ini, Selasa (25/2). Dia meninggal pada usia 91 tahun.
Dilansir dari The Guardian, Hosni Mubarak meninggal setelah menjalani operasi di sebuah rumah sakit di Ibu Kota Kairo.
Putra Hosni Mubarak, Alaa Mubarak, dan pengacaranya yakni Farid El-Deeb awal bulan ini menyebut Hosni Mubarak menjalani perawatan intensif setelah dioperasi dua minggu sebelumnya.
Namun demikian Alaa tidak menjelaskan secara detail operasi apa yang dijalani ayahnya.
Baca Juga: Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak Meninggal Dunia Dalam Usia 91 Tahun
Meski begitu, ada laporan yang beredar dia sempat menjalani perawatan akibat mengalami masalah perut.
Diberitakan Kompas.com, Senin (06/05/2019), Mubarak menjabat sebagai presiden Mesir keempat sejak 1981, sampai akhirnya terjadi Revolusi Arab Spring yang berujung pada kelengseran dirinya dari kursi kepresidenan pada 11 Februari 2011. Dia didesak untuk mundur melalui aksi demonstrasi selama 18 hari.
Karier Militer
Hosni Mubarak lahir pada 4 Mei 1928 di Al Minufiyyah, Mesir, di Delta Sungai Nil. Dia menempuh pendidikan di akademi militer sebelum bergabung dengan akademi angkatan udara.
Setelah merampungkan pendidikan di akademi militer di Kairo pada 1949, Hosni melanjutkan ke akademi angkatan udara di Bilbeis setahun kemudian.
Dia juga sempat menjalani pelatihan penerbangan lanjutan serta menerbangkan pesawat pembom di Uni Soviet.
Setelah kembali ke Mesir, Hosni memegang posisi komando angkatan udara dan menjadi direktur akademi udara pada 1966 hingga 1969.
Pada 1972, Presiden Anwar Sadat menunjuk Hosni Mubarak sebagai komandan kepala angkatan udara.
Dia pun membuktikan kemampuannya dengan menunjukkan keberhasilan kinerja angkatan udara Mesir dalam masa-masa awal perang dengan Israel pada Oktober 1973.
Pada 1974, Hosni Mubarak dipromosikan menjadi perwira tinggi angkatan udara dan setahun kemudian, Presiden Sadat menunjuknya menjadi wakil presiden.
Selama menjabat sebagai wakil presiden, Hosni Mubarak aktif dalam negosiasi pembahasan kebijakan Timur Tengah dan Arab.
Dia juga menjabat sebagai mediator utama dalam perselisihan antara Maroko, Aljazair, dan Mauritania atas wilayah Sahara Barat.
Menjabat sebagai Presiden
Pada 6 Oktober 1981, Presiden Anwar Sadat tewas dibunuh oleh sekelompok tentara yang dipimpin seorang letnan, saat peringatan dimulainya perang Mesir-Israel.
Hosni Mubarak yang turut terluka dalam misi pembunuhan itu diangkat menjadi presiden delapan hari berselang.
Selama tahun-tahun awalnya menjabat sebagai presiden, Hosni Mubarak berhasil meningkatkan hubungan dengan negara-negara Arab lainnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.