LIAOYANG, KOMPAS.TV – Sebanyak 22 orang dilaporkan tewas dan tiga lainnya mengalami luka-luka dalam kebakaran yang melanda sebuah restoran di Kota Liaoyang, Provinsi Liaoning, China, pada Selasa (29/4/2025) siang waktu setempat.
Kebakaran terjadi sesaat setelah tengah hari di sebuah restoran yang menempati bangunan dua hingga tiga lantai.
Dilansir Associated Press, gambar dari lokasi memperlihatkan kobaran api besar menyembur dari jendela dan pintu restoran tersebut.
Otoritas setempat mengonfirmasi bahwa api sudah berhasil dipadamkan dan operasi pencarian korban telah selesai dilakukan.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi mengenai penyebab pasti kebakaran.
Dalam laporan lanjutan yang dirilis Biro Radio dan Televisi Provinsi Liaoning, pemerintah berjanji akan menyelidiki insiden ini secara menyeluruh.
Baca Juga: Reaksi China usai Rusia dan Korea Utara Akui Tentara Kim Jong-Un Ikut Lawan Ukraina
Sejumlah pejabat tinggi, termasuk Gubernur Liaoning, disebut telah turun tangan dan menyampaikan komitmen untuk menghukum pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tragedi tersebut.
Kebakaran dan kecelakaan industri bukan hal asing di China. Banyak insiden serupa disebabkan oleh kelalaian terhadap standar keselamatan kerja, minimnya pelatihan, atau tekanan dari atasan yang memaksa efisiensi produksi yang mengabaikan prosedur keselamatan.
Selain itu, buruknya infrastruktur, penyimpanan bahan kimia secara ilegal, kurangnya jalur evakuasi, serta ketiadaan alat pemadam api kerap menjadi penyebab utama jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa semacam ini.
Beberapa dugaan menyebut kebakaran mungkin bermula dari dapur restoran, yang berkemungkinan besar menggunakan metode memasak tradisional dengan api besar.
Di China, masakan seperti "hot pot" yang dimasak di atas nyala api langsung, masih sangat populer.
Liaoyang terletak di wilayah Liaoning, bagian dari kawasan industri lama China yang dikenal sebagai “rust belt”.
Wilayah ini dulunya menjadi pusat kekuatan industri, namun kini mengalami penurunan ekonomi dan kehilangan populasi akibat urbanisasi dan pergeseran industri ke wilayah lain.
Baca Juga: China-Filipina Memanas Lagi, Terumbu Karang Kecil di Laut China Selatan Jadi Pemicu
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.