MOSKOW, KOMPAS.TV - Pemerintah Ukraina mengkritik gencatan senjata yang diumumkan sepihak oleh Rusia.
Kiev menilai, durasi gencatan senjata yang diumumkan Moskow kurang sekaligus menuntut penghentian pertempuran setidaknya berlangsung selama 30 hari.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Andriy Sybiha beranggapan gencatan senjata tiga hari yang diumumkan Rusia tidak memadai untuk memfasilitasi perdamaian.
"Jika Rusia benar-benar menginginkan perdamaian, mereka harus menghentikan serangan segera," kata Sybiha dikutip Al Jazeera, Senin (28/4/2025).
"Kenapa harus menunggu hingga 8 Mei jika kita bisa berhenti bertempur sekarang atau sejak kapan pun, dan setidaknya selama 30 hari, sehingga ini (gencatan senjata) menjadi hal yang nyata, bukan hanya parade," katanya.
Sebelumnya, pemerintah Rusia mengumumkan gencatan senjata 72 jam secara sepihak dan mendesak Ukraina setuju.
Gencatan senjata ini sedianya dimulai pada tanggal 8 Mei atau bertepatan dengan Hari Kemenangan Rusia, hari memperingati kekalahan Nazi Jerman di Perang Dunia Kedua.
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menyatakan, pasukan Rusia akan menghentikan pertempuran dengan Ukraina mulai tanggal 8 pukul 00.00 waktu setempat hingga tanggal 11.
Putin menyebut gencatan senjata ini dibuat Rusia atas alasan kemanusiaan.
"Selama periode tersebut, seluruh pertempuran akan dihentikan," demikian pernyataan pihak Kremlin.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.