JAKARTA, KOMPAS.TV - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov menyatakan negaranya siap membantu Indonesia mengembangkan stasiun antariksa nasional. Hal ini disampaikan Tolechenov sehubungan wacana pemerintah membangun tempat peluncuran roket atau bandar antariksa di Pulau Biak, Papua.
Sergei Tolchenov mengatakan Moskow siap mendukung keperluan teknis jika Indonesia mewujudkan niatnya membangun stasiun antariksa. Menurutnya, saat ini kedua negara telah menjalin kerja sama pengembangan penerbangan antariksa melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Penerbangan dan Antariksa Rusia (Roscosmos).
“Soal rencana stasiun antariksa atau peluncuran roket di Biak ataupun pulau lain, tentu ini diputuskan oleh Indonesia. Rusia siap menyediakan teknologi untuk peluncuran roket, pada aspek teknisnya, atau teknologi lainnya,” kata Tolchenov dalam acara jumpa pers di Jakarta, Senin (28/4/2025).
Baca Juga: Putin Akhirnya Bersuara soal Tentara Korea Utara Bantu Rusia, Berterima Kasih ke Kim Jong-Un
Lebih lanjut, Tolchenov mengatakan Moskow bersedia membantu dalam pengembangan teknologi terkait pembinaan stasiun antariksa, instalasi peluncuran, hingga landasan luncur roket.
Dubes Rusia menyebut sebelumnya terdapat rencana dari perusahaan Rusia untuk membangun wahana peluncuran pesawat antariksa di Biak. Namun, rencana yang sempat dibahas "sekitar 10-15 tahun lalu" ini tidak jadi dieksekusi.
“Namun sayangnya, karena sejumlah isu, program tersebut urung dilaksanakan,” katanya.
Diplomat Rusia itu menegaskan kerja sama antariksa antara Rusia dan Indonesia dilakukan dengan tujuan damai. Ia pun mengatakan pembahasan kerja sama antariksa antara kedua negara masih berjalan.
“Kami siap menyediakan apa pun yang diminati pihak Indonesia, dan kami saat ini berupaya mengetahui apa yang hendak dilakukan atau diminta oleh Indonesia,” kata Tolchenov dikutip dari Antara.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Rolliansyah Soemirat mengakui bahwa Indonesia berencana membangun tempat peluncuran satelit di Biak. Namun, rencana ini belum membuahkan kesepakatan.
“Namun, pembicaraan tersebut belum sampai pada keputusan apapun,” kata Rolliansyah.
Baca Juga: Reaksi China usai Rusia dan Korea Utara Akui Tentara Kim Jong-Un Ikut Lawan Ukraina
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.