SANAA, KOMPAS.TV - Serangan Amerika Serikat (AS) ke Yaman pada Minggu (27/4/2025), menewaskan puluhan migran dari Benua Afrika.
AS berdalih serangan mereka menargetkan kelompok bersenjata yang menguasai Yaman, Houthi.
Houthi mengungkapkan, 68 migran Afrika tewas terbunuh dalam serangan yang dilakukan AS ke wilayah tengah Ibu Kota Sanaa, Minggu.
Dikutip dari BBC, serangan udara AS tersebut mendera pusat penahanan migran di Sanaa.
Media Houthi, Al-Masirah, melaporkan sekitar 47 migran juga cedera karena serangan itu, dan banyak dari mereka mengalami kondisi kritis.
Mereka juga memposting rekaman eksplisit yang memperlihatkan sejumlah jasad tertimbun reruntuhan gedung. Belum ada komentar dari militer AS terkait serangan tersebut.
Namun, serangan itu terjadi setelah Komando Pusat AS (Centcom) mengumumkan pasukannya telah menyerang lebih dari 800 target sejak Presiden AS Donald Trump memerintahkan untuk mengintensifkan serangan udara terhadap Houthi pada 15 Maret lalu.
Baca Juga: Pria Ini Menabung 10 Tahun untuk Beli Mobil Ferrari, Malah Terbakar Habis Sejam usai Mendapatkannya
AS mengeklaim serangan-serangan itu telah membunuh ratusan pejuang Houthi dan sejumlah pemimpinnya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : BBC, Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.