Kompas TV internasional kompas dunia

Hamas Terbuka untuk Gencatan Senjata 5 Tahun, Bakal Ditukar Pembebasan Seluruh Sandera Israel

Kompas.tv - 27 April 2025, 16:07 WIB
hamas-terbuka-untuk-gencatan-senjata-5-tahun-bakal-ditukar-pembebasan-seluruh-sandera-israel
Tiga sandera Israel dibebaskan Hamas di Gaza, Sabtu (8/2/2025). (Sumber: AP News)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

GAZA, KOMPAS.TV - Hamas menegaskan pihaknya terbuka dalam kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza.

Kesepakatan itu termasuk pembebasan seluruh sandera Israel sekaligus dan gencatan senjata lima tahun.

Hal tersebut diungkapkan oleh pejabat Hamas, Sabtu (26/4/2025), saat delegasi dari kelompoknya bertemu dengan mediator di Kairo, Mesir.

Baca Juga: Trump Makin Pusing, Pertanyakan Keinginan Putin untuk Mengakhiri Perang di Ukraina

“Hamas siap untuk pertukaran tahanan dalam sekali putaran, dan gencatan senjata dalam lima tahun,” ujar seorang pejabat Hamas yang meminta anonimitas seperti dikutip dari The Times of Israel.

Pada 17 April lalu, Hamas yang menentang gencatan senjata parsial, menolak proposal Israel.

Proposal tersebut mencakup gencatan senjata selama 45 hari dengan imbalan pengembalian 10 sandera yang masih hidup.

Menurut seorang pejabat Hamas, pihaknya terbuka terhadap kesepakatan untuk mengakhiri perang Gaza, yang akan mencakup pembebasan semua sandera yang tersisa,dan penghentian permusuhan selama lima tahun.

“Hamas siap untuk pertukaran tahanan dalam satu gelombang, dan gencatan senjata selama lima tahun,” tuturnya.

Hamas sebelumnya menentang perjanjian gencatan senjata sebagian, juga menolak proposal Israel yang mencakup gencatan senjata selama 45 hari, dengan imbalan 10 sandera yang masih hidup.

Negosiasi perdamaian Hamas-Israel, setelah serangan Zionis kembali dimulai tidak juga memberikan hasil positif.

Sebelumnya kedua pihak sempat melakoni gencatan senjata selama dua bulan.

Baca Juga: Serangan Udara Israel Tewaskan 23 Warga di Sekolah Gaza

Ketika itu, mediator yang terdiri dari Qatar, Amerika Serikat (AS) dan Mesir, menjadi penengah gencatan senjata, yang dimulai 19 Januari lalu.

Ketika itu, pembebasan sandera dilakukan dengan juga dibebaskannya tahanan Palestina dari penjara Gaza dan memungkinkan lonjakan bantuan masuk Gaza.

Namun, gencatan senjata itu runtuh di tengah ketidakpastian atas ketentuan tahap berikutnya.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : The Times of Israel

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x