JENEWA, KOMPAS.TV - Indonesia dilaporkan telah berperan besar dalam perundingan WHO Pandemic Agreement setelah melewat 12 putaran resmi dan puluhan pertemuan informal.
WHO Pandemic Agreement dimulai sejak Februari 2022, dan telah diselesaikan di Jenewa, Swiss, Rabu (16/4/2025).
Perundingan tersebut dipicu oleh lemahnya aturan kesehatan internasional yang ada dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Baca Juga: WNI yang Ditangkap di AS karena Kebijakan Imigrasi Trump Capai 20 Orang, 6 Mahasiswa
Laporan yang diterima Kompas TV, Jumat (25/4/2025), Indonesia pun aktif menyuarakan aspirasi negara berkembang selama rangkaian perundingan.
Hal itu termasuk memperjuangkan akses berkeadilan ke vaksin, terapeutik, dan diagnostik yang dibutuhkan pasa masa pandemi.
Indonesia ikut menjadi pelopor kelompok Group for Equity (GfE) yang beranggotakan lebih dari 30 negara berkembang.
Oleh sebab itu, Indonesia memiliki peran penting yang diperhitungkan dalam negosiasi karena konsisten menyuarakan prinsip kesetaraan dan solidaritas global.
Terobosan utama dari prinsip kesetaraan dan solidaritas global adalah pembentukan Sistem Pathogen Access and Benefit-Sharing (PABS).
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.