NEW YORK, KOMPAS.TV — Sebuah helikopter jatuh ke Sungai Hudson, New Jersey, Amerika Serikat, Kamis (10/4/2025) waktu setempat. Enam orang tewas dalam peristiwa ini, termasuk satu keluarga asal Spanyol yang sedang berlibur.
Untuk saat ini, otoritas setempat menyatakan penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan.
Berikut sejumlah fakta-fakta terkait kecelakaan helikopter jatuh di Sungai Hudson tersebut:
Baca Juga: Helikopter Wisata Jatuh ke Sungai, 6 Orang Tewas Termasuk Turis Asal Spanyol
Komisaris Kepolisian New York (NYPD), Jessica Tisch, mengatakan helikopter tersebut dioperasikan oleh New York Helicopters dan lepas landas dari Downtown Skyport di Manhattan pada pukul 14.59 waktu setempat.
Dikutip dari BBC, helikopter sempat terbang selama sekitar 15 menit sebelum akhirnya jatuh di Sungai Hudson, dekat dermaga di Hoboken, New Jersey, pukul 15.15.
Menurut pelacakan dari situs Flightradar24, helikopter memulai rute menuju Patung Liberty, lalu berputar ke arah utara menuju Jembatan George Washington, sebelum berbalik mengikuti sisi New Jersey dan akhirnya jatuh ke sungai dalam posisi terbalik.
“Helikopter itu mulai hancur di udara, ekornya terlepas, lalu berputar dan jatuh ke sungai,” ujar Bruce Wall, seorang saksi mata yang berada di dekat lokasi kejadian.
Enam orang berada di dalam helikopter saat insiden terjadi, termasuk seorang pilot asal Amerika Serikat.
Lima penumpang lainnya merupakan satu keluarga asal Spanyol yang belakangan diidentifikasi sebagai Agustín Escobar dan istrinya, Mercè Camprubí Montal, bersama tiga anak mereka yang berusia 4, 5, dan 11 tahun. Pasangan tersebut dikenal sebagai eksekutif di perusahaan teknologi Jerman, Siemens.
Tim penyelam segera dikerahkan untuk mengevakuasi para korban.
Baca Juga: Helikopter Jatuh di Bali, 1 Korban Selamat Dibolehkan Pulang, 4 Lainnya Masih Dirawat
Empat orang dinyatakan meninggal di tempat kejadian, sementara dua lainnya sempat dilarikan ke rumah sakit sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Pihak berwenang menyatakan bahwa penyebab jatuhnya helikopter masih belum diketahui. Namun, Komisaris Tisch mengungkapkan bahwa pesawat sempat kehilangan kendali sebelum menghantam air hanya beberapa meter dari dermaga.
Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengonfirmasi bahwa helikopter yang jatuh merupakan tipe Bell 206.
Saat ini, investigasi atas kecelakaan tersebut dipimpin oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) dengan dukungan dari FAA.
Insiden ini menjadi kecelakaan helikopter paling mematikan di wilayah New York sejak 2018, ketika lima orang tewas setelah helikopter wisata yang terbang dengan pintu terbuka jatuh ke Sungai East.
Baca Juga: Deretan Fakta Helikopter Jatuh yang Ditumpangi Presiden Iran | SINAU
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : BBC/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.