Kompas TV internasional kompas dunia

Uni Eropa Ancang-Ancang Perang Dagang dengan AS, tapi Ingin Berunding Lebih Dulu

Kompas.tv - 8 April 2025, 20:03 WIB
uni-eropa-ancang-ancang-perang-dagang-dengan-as-tapi-ingin-berunding-lebih-dulu
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, tengah, tiba di stasiun kereta api pada peringatan tiga tahun invasi Rusia ke Ukraina, Kiev, Ukraina, Senin, 24 Februari 2025. (Sumber: Foto AP/Efrem Lukatsky)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Desy Afrianti

BRUSSEL, KOMPAS.TV - Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menegaskan pihaknya siap memberlakukan tarif balasan merespons kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Uni Eropa menyatakan tarif balasan terhadap produk-produk ekspor AS ini bisa diterapkan pekan depan.

Akan tetapi, Komisaris Perdagangan Uni Eropa Maros Sefcovic menegaskan organisasi antarpemerintah itu menghendaki perundingan lebih dulu dengan AS. Sefcovic berharap AS dapat berkompromi sehingga menghasilkan kesepakatan yang sama-sama menguntungkan.

"Cepat atau lambat, kami akan duduk di meja perundingan dengan AS dan menemukan kompromi yang dapat disepakati bersama," kata Sefcovic dikutip Al Jazeera, Senin (7/4/2025).

Uni Eropa sendiri mengadakan rapat tingkat menteri perdagangan di Luksemburg, Senin (7/4/2025) untuk membahas langkah yang akan diambil terhadap tarif AS. Washington diketahui mengenakan tarif signifikan untuk produk baja dan aluminium dari negara-negara anggota.

Baca Juga: China Siapkan Langkah Balasan usai Diancam Trump Tarif 50 Persen: Kami Akan Melawan sampai Akhir

Maros Sefcovic menyebut respons blok ekonomi tersebut akan disesuaikan dengan masukan negara anggota. Menurutnya, mayoritas anggota sepakat untuk menghindari perang dagang.

"Terkait baja, aluminium, dan produk turunannya, kita membicarakan (transaksi) sekitar 26 miliar euro," kata Sefcovic.

Meskipun demikian, Uni Eropa telah menyiapkan paket tarif jika kesepakatan dengan AS tidak tercapai. Sefcovic menyebut tarif terhadap barang impor AS dapat diberlakukan pada 15 April, sedangkan gelombang kedua pada 15 Mei.

Maros Sefcovic bahkan membuka peluang Uni Eropa menerapkan Instrumen Anti-Pemaksaan (ACI). Instrumen ini dapat menghalangi perusahaan-perusaahan AS dari kontrak publik.

Akan tetapi, sejumlah negara anggota menyerukan kehati-hatian dalam menyikapi tarif impor AS. Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Harris menyebut sebagian besar negara anggota belum siap menghadapi perang dagang total dengan AS.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Belanda Reinette Klever mengingatkan eskalasi tiba-tiba dapat mendisrupsi pasar lebih jauh.

Uni Eropa turut terdampak tarif impor yang diterapkan AS secara meluas. AS mematok tarif 25 persen bagi Uni Eropa untuk produk baja, aluminium dan mobil, serta tarif 20 persen untuk komoditas lain.

Baca Juga: Sekutu Politik Trump Ikut Pusing gara-gara Tarif Impor: Obat kok Lebih Buruk dari Penyakit

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x