Kompas TV internasional kompas dunia

Hindari Penangkapan ICC, Netanyahu Pilih Rute 400 Km Lebih Jauh untuk Menuju AS

Kompas.tv - 8 April 2025, 15:13 WIB
hindari-penangkapan-icc-netanyahu-pilih-rute-400-km-lebih-jauh-untuk-menuju-as
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyambut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, Washington, Senin (7/4/2025). (Sumber: Evan Vucci/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan memilih rute penerbangan yang lebih jauh untuk menuju Amerika Serikat (AS).

Rute tersebut diambil diduga demi menghindari penangkapan Mahkamah Pidana Internasional (ICC).

Netanyahu merupakan buron ICC bersama eks Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan tiga pejabat Hamas yang telah meninggal. Dia berpeluang ditangkap jika mendarat di negara yang meratifikasi statuta ICC.

Menurut laporan surat kabar Israel, Haaretz, via Anadolu, Netanyahu terbang memutar demi menghindari wilayah udara negara-negara anggota ICC.

Baca Juga: MUI Dukung Fatwa Jihad Ulama Muslim Internasional Lawan Israel: Tidak Boleh Biarkan Penghancuran

Haaretz melaporkan, pesawat yang mengangkut PM Israel itu terbang dengan rute 400 km lebih jauh untuk menghindari negara-negara yang "mungkin mengeksekusi surat perintah penangkapan ICC" jika dia melakukan pendaratan darurat di wilayah mereka.

Pemerintah Israel disebut meyakini negara-negara seperti Irlandia, Islandia, dan Belanda, dapat bertindak atas dasar surat perintah penangkapan yang dikeluarkan pada November 2024 tersebut.

Media Israel itu juga menulis, sejak serangan Israel ke Gaza pada Oktober 2023, seluruh penerbangan Netanyahu ke AS mencakup rute Yunani, Italia, Prancis, Samudra Atlantik, kemudian baru ke AS.

Netanyahu diburu ICC atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan selama operasi militer di Gaza. Serangan Israel ke Gaza telah membunuh lebih dari 50.000 jiwa sejak Oktober 2023.

Selain ICC, pemerintah Israel juga menghadapi sidang perkara genosida di Mahkamah Internasional (ICJ). Gugatan genosida ini dilayangkan Afrika Selatan kemudian didukung berbagai negara.

Pada Kamis (3/4/2025), sebelum bertolak ke Washington, Netanyahu mengunjungi Budapest, Hungaria.

Hungaria merupakan negara anggota ICC. Namun, jelang kunjungan Netanyahu, pemerintah Hungaria mengumumkan keluar dari pengadilan internasional tersebut.

Netanyahu dilaporkan tiba di Washington pada Minggu (6/4/2025) malam waktu setempat.

Baca Juga: Amnesty International Kutuk Hungaria karena Tak Tangkap Netanyahu dan Keluar dari ICC


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Anadolu

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x