WASHINGTON, KOMPAS.TV - Microsot memecat dua pegawai yang memprotes hubungan perusahaan tersebut dengan militer Israel yang telah melakukan serangan besar-besaran ke Gaza sejak 7 Oktober 2023, dalam sebuah acara kantor.
Kedua pegawai tersebut memprotes penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) Microsoft dalam operasi pengeboman yang dilakukan Israel di Gaza.
Menurut investigasi Associated Press pada Januari lalu, Microsoft dan OpenAI menyediakan AI yang digunakan militer Israel untuk menentukan target pengeboman di Gaza dan Lebanon.
Ibtihal Aboussad dan Vaniya Agrawal melakukan protes dalam acara ulang tahun perusahaan pada Jumat (4/4/2025) lalu.
Keduanya berunjuk rasa saat CEO AI Microsoft Mustafa Suleyman tengah berpidato membahas ambisi AI dan visi perusahaan.
Dalam acara yang disiarkan langsung tersebut, Aboussad yang bekerja sebagai software engineer, berjalan ke arah panggung dan menuding Suleyman terlibat dalam genosida Israel di Palestina.
"Anda mengeklaim peduli tentang penggunaan AI untuk kebaikan, tetapi Microsoft menjual senjata AI ke militer Israel," teriak Aboussad kepada Suleyman.
"Lima puluh ribu orang tewas dan Microsoft membantu genosida di kawasan kami."
Aksi Aboussad membuat Suleyman berhenti berbicara. Acara ulang tahun Microsoft juga dihadiri pendirinya, Bill Gates, serta mantan CEO, Steve Ballmer.
Baca Juga: Israel Tentukan Target Pengeboman di Gaza Pakai AI, Abaikan Keselamatan Warga Sipil
Microsoft menyatakan Suleyman berusaha menenangkan situasi saat kejadian.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.