Kompas TV internasional kompas dunia

Serangan Israel di Gaza Tewaskan 32 Orang, Sebagian Besar Perempuan dan Anak-anak

Kompas.tv - 7 April 2025, 12:35 WIB
serangan-israel-di-gaza-tewaskan-32-orang-sebagian-besar-perempuan-dan-anak-anak
Seorang pria berjalan melewati rumah jurnalis Islam Meqdad yang hancur, tempat ia terbunuh bersama putranya dan lima anggota keluarga lainnya dalam serangan tentara Israel di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Minggu, 6 April 2025. (Sumber: Foto AP/Abdel Kareem Hana)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Vyara Lestari

JALUR GAZA, KOMPAS.TV — Serangan Israel di Jalur Gaza menewaskan sedikitnya 32 orang, termasuk lebih dari selusin perempuan dan anak-anak. Korban tewas berasal dari sejumlah serangan di beberapa wilayah Gaza yang berbeda. 

Serangan ini terjadi pada saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tengah menuju Amerika Serikat (AS) untuk bertemu dengan Presiden Donald Trump tentang perang tersebut.

Serangan Israel pada Minggu (6/4/2025) malam menghantam sebuah tenda dan sebuah rumah di kota Khan Younis. Menurut Rumah Sakit Nasser yang menerima jenazah, serangan itu menewaskan lima pria, lima perempuan, dan lima anak-anak. Jenazah seorang balita terlihat berada di salah satu tandu di rumah sakit tersebut.

Seorang jurnalis perempuan termasuk di antara korban tewas. "Putri saya tidak bersalah. Dia tidak terlibat, dia mencintai jurnalisme dan memujanya," kata ibunya, Amal Kaskeen, seperti dikutip dari The Associated Press.

“Trump ingin mengakhiri masalah Gaza. Dia terburu-buru, dan itu jelas terlihat sejak pagi ini,” kata Mohammad Abdel-Hadi, sepupu seorang perempuan yang tewas.

Baca Juga: Gaza Dibombardir, Houthi Balas Serang Situs Militer Israel di Tel Aviv

Selain itu, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, penembakan yang dilakukan Israel di kamp pengungsi Jabaliya di Gaza utara menewaskan sedikitnya empat orang.

Di tempat terpisah, Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah mengonfirmasi tujuh orang lainnya yang tewas pada Minggu malam. Rumah sakit tersebut menerima tujuh jenazah, termasuk seorang anak dan tiga perempuan.

Serangan di Kota Gaza juga menghantam orang-orang yang menunggu di luar toko roti dan menewaskan sedikitnya enam orang, termasuk tiga anak-anak. Sehingga korban tewas dari berbagai wilayah Gaza yang diserang pada Minggu malam mencapai 32 orang. 

Israel bulan lalu mengakhiri gencatan senjata dengan Hamas dan telah merebut wilayah untuk menekan kelompok militan itu agar menerima kesepakatan baru untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera yang tersisa. Israel juga telah memblokir impor makanan, bahan bakar, dan pasokan lainnya selama lebih dari sebulan ke wilayah pesisir Gaza yang sangat bergantung pada bantuan luar.

Militer Israel pada Minggu malam memerintahkan warga Palestina untuk mengungsi dari beberapa lingkungan di Deir al-Balah, Gaza bagian tengah, tak lama setelah sekitar 10 proyektil ditembakkan dari Gaza. Militer mengatakan sekitar lima proyektil berhasil dicegat. Kelompok militer Hamas mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. 

Sementara itu, polisi mengatakan sebuah roket jatuh di Kota Ashkelon di wilayah Israel dan pecahannya jatuh di beberapa daerah lain. Layanan darurat Magen David Adom mengatakan seorang pria mengalami luka ringan akibat serangan itu. Militer Israel kemudian mengatakan roket tersebut mengenai peluncur roket di Gaza.

Netanyahu Kunjungi Trump di Tengah Protes Antiperang

Puluhan warga Palestina turun ke jalan di Jabaliya untuk protes antiperang terbaru. Rekaman di media sosial menunjukkan orang-orang berbaris dan meneriakkan yel-yel menentang Hamas. Meskipun jarang terjadi, namun gelombang protes kerap terjadi dalam beberapa minggu terakhir.

Ada juga kemarahan di Israel atas dimulainya kembali perang dan dampaknya terhadap para sandera yang tersisa di Gaza. Keluarga sandera bersama dengan beberapa orang yang baru saja dibebaskan dari Gaza dan para pendukung mereka telah mendesak Trump untuk membantu memastikan pertempuran segera berakhir.

Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza Palestina, 27 Orang Tewas

Netanyahu pada hari Senin akan bertemu dengan Trump untuk kedua kalinya sejak Trump memulai masa jabatan terakhirnya pada bulan Januari. Ia mengatakan, pertemuan dengan Trump untuk membahas perang dan tarif baru sebesar 17% yang dikenakan pada Israel. 

“Ada antrean yang sangat panjang dari para pemimpin yang ingin melakukan ini sehubungan dengan ekonomi mereka. Saya pikir ini mencerminkan hubungan pribadi yang istimewa dan hubungan khusus antara Amerika Serikat dan Israel, yang sangat penting saat ini,” kata Netanyahu.

AS, yang merupakan mediator gencatan senjata bersama dengan Mesir dan Qatar, telah menyatakan dukungannya terhadap dimulainya kembali perang oleh Israel bulan lalu.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : The Associated Press

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x