Kompas TV internasional kompas dunia

Utusan Trump Bahas Kesepakatan Mineral dengan Kongo, Bakal Menambang di Tengah Konflik?

Kompas.tv - 5 April 2025, 05:12 WIB
utusan-trump-bahas-kesepakatan-mineral-dengan-kongo-bakal-menambang-di-tengah-konflik
Penasihat senior Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk Afrika, Massad Boulos saat berkunjung ke Dearborn, negara bagian Michigan, AS, 1 November 2024. (Sumber: Julia Demaree Nikhinson/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Gading Persada

WASHINGTON, KOMPAS.TV- Penasihat senior Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk Afrika, Massad Boulos dilaporkan telah berunding dengan pemerintah Kongo mengenai kesepakatan mineral.

Pemerintah dan perusahaan AS pun berpotensi memasuki sektor tambang di negara yang dilanda konflik berdekade-dekade tersebut.

Massad Boulos tidak memaparkan detail mengenai kesepakatan potensial dengan Kongo. Ia sekadar menyatakan kesepakatan ini dapat melibatkan "investasi miliaran dolar."

Boulos dilaporkan telah bertemu Presiden Kongo Felix Tshisekedi di Kinshasa. Sang presiden disebut terbuka dengan investasi AS.

Baca Juga: Kongo Memanas usai Pemberontak M23 Masuki Bukavu, 70 Jenazah Ditemukan Tewas di Gereja

"Anda telah mendengar tentang kesepakatan mineral, kami telah meninjaunya (proposal Kongo)," kata Boulos dikutip Associated Press, Jumat (4/4/2025).

"Saya senang bisa mengumumkan bahwa sang presiden telah menyetujui langkah maju untuk pembangunan."

Boulos mengklaim investasi perusahaan-perusahaan AS di Kongo akan "menstimulasi ekonomi lokal." Pejabat AS itu pun berjanji perusahaan-perusahaan yang berinvestasi akan "beroperasi secara transparan."

Sementara itu, Presiden Kongo Felix Tshisekedi mengaku terbuka dengan investasi AS asalkan Negeri Paman Sam bisa membantu memberantas kelompok bersenjata dan meningkatkan keamanan di negara itu.

"Saya kira AS bisa menggunakan tekanan atau sanksi untuk memastikan kelompok-kelompok bersenjata itu tetap menjauh," kata Tshisekedi dalam wawancara bersama televisi Fox News.

Kongo merupakan negara kaya mineral di Afrika Tengah. Negara ini adalah penghasil kobalt terbesar di dunia. Kobalt adalah mineral yang digunakan untuk membuat baterai litium kendaraan listrik atau ponsel.

Kongo juga memiliki cadangan emas, berlian, dan tembaga yang signifikan.

Kendati kaya mineral, Kongo dilanda perang saudara selama beberapa dekade. Sebagian besar pemberontakan terjadi di wilayah timur, tempat lebih dari 100 kelompok bersenjata bermarkas.

Salah satu kelompok pemberontak terbesar di Kongo adalah M23 yang disokong negara tetangga, Rwanda. Pada Januari 2025 lalu, M23 meluncurkan serangan besar dan merebut kota-kota penting seperti Goma dan Bukavu, sekaligus menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi.

Baca Juga: Dampak Tarif Impor 32 Persen dari Trump, Bisa Picu Gelombang PHK Lagi di Indonesia?


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x