Kompas TV internasional kompas dunia

Netanyahu Kunjungi Budapest, Hungaria Mulai Proses Keluar ICC yang Perintahkan Tangkap PM Israel

Kompas.tv - 4 April 2025, 02:05 WIB
netanyahu-kunjungi-budapest-hungaria-mulai-proses-keluar-icc-yang-perintahkan-tangkap-pm-israel
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban, kiri, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan setelah pernyataan pers di Biara Karmelit di Kastil Buda di Budapest, Hungaria, Kamis, 3 April 2025. (Sumber: Foto AP/Denes Erdos)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Vyara Lestari

BUDAPEST, KOMPAS.TV — Hungaria akan memulai proses untuk keluar dari Pengadilan Kriminal Internasional (International Criminal Court/ICC), yang dikonfirmasi oleh seorang pejabat pada hari Kamis (3/4/2025). Proses ini dilaksanakan tepat saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tiba di ibu kota Budapest untuk disambut dengan karpet merah di negara itu.

Sebelumnya, Pengadilan Kriminal Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan kepada Netanyahu, atas tuduhan kejahatan perang dan genosida. Hal ini berarti, ia harus ditangkap jika bepergian ke negara anggota Pengadilan Kriminal Internasional.

Namun, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orbán malah menyambut pemimpin Israel itu dengan penghormatan militer penuh di Distrik Kastil Budapest. Keduanya terlihat berdiri berdampingan saat sebuah band militer bermain musik mengiringi prosesi tentara berkuda yang membawa pedang serta senapan berbayonet.

Saat upacara berlangsung, seorang menteri Hungaria, Gergely Gulyás, merilis pernyataan singkat yang mengatakan bahwa pemerintah akan memulai prosedur penarikan untuk meninggalkan Pengadilan Kriminal Internasional, yang bisa memakan waktu satu tahun atau lebih untuk diselesaikan.

Kunjungan ke Hungaria ini merupakan perjalanan luar negeri kedua Netanyahu sejak ICC mengeluarkan surat perintah terhadapnya pada bulan November. Kunjungan luar negeri pertamanya adalah ketika ia bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Washington pada bulan Februari lalu.

ICC, yang berpusat di Den Haag, Belanda, mengatakan ketika mengeluarkan surat perintah tersebut, bahwa ada alasan untuk percaya bahwa Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait dengan perang di Gaza.

Baca Juga: Penampakan Bentrok Pengunjuk Rasa dengan Polisi di Gaza Terkait Netanyahu Pecat Kepala Shin Bet

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan Israel saat ini telah menewaskan lebih dari 50.000 warga Palestina. Sementara itu, Israel mengatakan telah menewaskan sekitar 20.000 milisi Palestina, tanpa memberikan bukti.

Setelah ICC mengeluarkan surat perintah, Orbán mengundang Netanyahu ke Budapest, dan menuduh bahwa ICC telah mencampuri konflik yang sedang berlangsung untuk tujuan politik. Undangan itu secara terbuka menentang putusan pengadilan dan bertentangan dengan kewajiban Hungaria sebagai anggota ICC untuk menangkap tersangka ketika ia menginjakkan kaki di tanah mereka.

Semua negara di Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara, termasuk Hungaria, merupakan penanda tangan ICC, tetapi pengadilan tersebut bergantung pada negara-negara anggota untuk menegakkan putusannya. Hungaria bergabung dengan pengadilan tersebut pada tahun 2001 dalam masa jabatan pertama Orbán sebagai perdana menteri.

Orbán mengatakan ICC Bukan Lagi Pengadilan yang Netral

Pada konferensi pers setelah pertemuan mereka, Orbán mengatakan bahwa ia yakin ICC bukan lagi pengadilan yang tidak memihak, bukan pengadilan hukum, tetapi pengadilan politik. 

“Dan ini paling jelas ditunjukkan oleh keputusan-keputusan mengenai Israel," ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.

Baca Juga: Netanyahu Murka Mahkamah Agung Israel Gagalkan Pemecatan Kepala Shin Bet Ronen Bar

"Saya yakin bahwa forum peradilan internasional yang penting ini telah direndahkan menjadi alat politik, yang tidak dapat dan tidak ingin kita gunakan," kata Orbán.

Dalam konferensi pers, di mana wartawan tidak diizinkan untuk mengajukan pertanyaan, Netanyahu memuji keputusan Hungaria untuk menarik diri dari ICC, dan berterima kasih kepada Orbán karena telah mengambil keputusan yang berani dan berprinsip.

"ICC mengarahkan tindakannya terhadap kita yang berperang secara adil dengan cara yang adil," kata Netanyahu. "Anda adalah negara pertama yang keluar dari korupsi dan kebusukan ini, dan saya pikir itu akan sangat dihargai, tidak hanya di Israel tetapi juga di banyak, banyak negara di seluruh dunia," tambahnya.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : The Associated Press

Komentar (15)
tidak perlu beragama islam untuk membela warga gaza yang dibantai oleh netanyahu, cukup jadi manusia. kemungkinan pemimpin hungaria itu mengabaikan bahwa dirinya adalah manusia.



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x