Kompas TV internasional kompas dunia

Trump Makin Kontroversial, Cabut Status Legal 530.000 Migran Kuba, Haiti, Nikaragua dan Venezuela

Kompas.tv - 22 Maret 2025, 10:03 WIB
trump-makin-kontroversial-cabut-status-legal-530-000-migran-kuba-haiti-nikaragua-dan-venezuela
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan pidato di hadapan sidang gabungan Kongres di Capitol di Washington, Selasa, 4 Maret 2025. (Sumber: Foto AP/Ben Curtis)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus lanjutkan kebijakan kontroversialnya.

Ia bakal mencabut status legal dari 530.000 migran dari Kuba, Haiti, Nikaragua dan Venezuela.

Dikutip dari BBC Internasional, Sabtu (22/3/2-025), Migran tanpa status legal akan tetap diperingatkan untuk meninggalkan AS sebelum izin kerja dan perlindungan deportasi mereka dibatalkan pada 24 April.

Baca Juga: Peringatan PM Inggris soal Gencatan Senjata Ukraina-Rusia: Putin Bisa Langgar jika Tak Ada Pengatur

Sebanyak 530.000 migran dibawa masuk ke AS di bawah proses sponsor era Joe Biden, yang dikenal sebagai CHNV.

CHNV didesain untuk membuka jalur migrasi yang legal.

Trump sendiri kemudian menangguhkan program tersebut setelah ia resmi menjabat sebagai Presiden AS.

Tak jelas berapa banyak migran ini yang berhasil mendapatkan status lain sementara, yang akan memungkinkan mereka tinggal di AS secara legal.

Program CHNV diluncurkan di bawah Joe Biden pada 2022, pertama kali mencakup warga Venezule sebelum kemudian meluas ke negara lainnya.

Program itu mengizinkan migran dan anggota keluarga langsung mereka untuk terbang ke AS jika mereka memiliki sponsor Amerika.

Mereka akan tinggal di AS selama dua tahun di bawah status imigrasi sementara yang diketahui sebagai pembebasan bersyarat.

Pemerintahan Biden berargumen bahwa CHNV akan membantu mengekang penyeberangan perbatasan ilegal di selatan AS.

Namun, Departemen Keamanan Dalam Negeri pada Jumat (21/3/2025), menuduh pemerintahan sebelumnya telah berbohong kepada rakyat Amerika.

“Biden memberi mereka (para migran) kesempatan saling memperebutkan pekerjaan di Amerika dan melemahkan pekerja Anerika,” bunyi pernyataan lembaga tersebut.

Baca Juga: Bus WNI Jemaah Umrah Terbakar di Arab Saudi, KJRI Akan Ganti Dokumen Perjalanan Korban Selamat

“Juga memaksa pegawai negeri sipil untuk mempromosikan program itu bahkan ketika penipuan teridentifikasi, dan kemudian menyalahkan Partai Republik di Kongres atas kekacauan dan kejahatan yang terjadi setelahnya,” ujarnya.

Namun, pemberitahuan setebal 35 halaman dalam Registrasi Federal mengatakan beberapa dari mereka yang berada di AS di bawah CHNV mungkin diizinkan tetap tinggal berdasarkan kasus per kasus.

Trump juga mempertimbangkan membatalkan status hukum sementara sekitar 240.000 warga Ukraina yang melarikan diri ke AS selama konflik dengan Rusia.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : BBC Internasional

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x