LONDON, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer melontarkan peringatan terkait gencatan senjata Ukraina-Rusia.
Starmer menegaskan Presiden Rusia Vladimir Putin bisa melanggar kesepakatan damai jika tak ada pengaturan keamanan.
Ia menegaskan, kesepakatan penghentian perang antara Rusia dan Ukraina bisa berlangsung lama jika pengaturan keamanan tersebut tak ditetapkan.
Baca Juga: Hamas Serang Balik Israel untuk Pertama Kalinya usai Gencatan Senjata, Luncurkan 3 Rudal ke Tel Aviv
Hal itu diungkapkan Starmer saat menghadiri pertemuan dengan pemimpin senior militer Inggris di Markas Gabungan Permanen di Northwood, London, Kamis (20/3/2025).
Pada pertemuan tersebut, perwakilan lebih dari 20 negara berkumpul dalam pertemuan tertutup membahas usulan penempatan pasukan di Ukraina.
Hal itu dilakukan untuk membantu menjamin keamanan Ukraina sebagai bagian dari setiap kesepakatan damai.
Keir Starmer mengatakan pengaturan keamanan akan menjelaskan ke Rusia bahwa adanya konsekuensi jika mereka melanggar kesepakatan.
Ia mengatakan bahwa Inggris dan sekutunya kini bergerak dari “momentum politik” ke “perencanaan militer, yang disebutnya akan segera diselesaikan sebelum kesepakatan disetujui.
“Sangat penting kami melakukan pekerjaan itu, karena kami tahu satu yang pasti, bahwa kesepakatan tanpa adanya apa pun di belakangnya merupakan “sesuatu yang akan dilanggar Putin",” katanya dikutip dari BBC Internasional.
“Kami tahu apa yang terjadi sebelumnya. Saya benar-benar yakin dalam pikiran saya itu akan terjadi lagi,” tambah Starmer.
Ia pun mengesampingkan kemungkinan penempatan kembali pasukan Inggris dari negara-negara seperti Estonia untuk berkomitmen di Kyiv.
“Tak ada penarikan kembali komitmen kami terhadap negara-negara lain,” ucapnya.
Menteri Pertahanan Inggris John Healey hadir dalam pertemuan tertutup tersebut.
Baca Juga: Trump Dukung Penuh Israel Kembali Serang Gaza, Korban Tewas Tembus 700 Orang
Downing Street mengatakan para pemimpin militer akan terlibat dalam perencanaan terperinci untuk rincian potensi penempatan.
Inggris mengadakan pertemuan para kepala militer setelah pertemuan puncak awal bulan ini yang dihadiri 26 negara.
Menurut sumber pertahanan dan diplomatik, potensi penempatan pasukan harus digambarkan sebagai pasukan pemenang, ketimbang pasukan penjaga perdamaian.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : BBC Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.