Kompas TV internasional kompas dunia

Zelenskyy dan Putin Sepakati Gencatan Senjata Terbatas, Selangkah Menuju Perdamaian?

Kompas.tv - 20 Maret 2025, 12:48 WIB
zelenskyy-dan-putin-sepakati-gencatan-senjata-terbatas-selangkah-menuju-perdamaian
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Trump Tower, New York, Amerika Serikat, 27 September 2024. (Sumber: AP Photo/Julia Demaree Nikhinson)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

KIEV, KOMPAS.TV - Kabar gembira muncul dari konflik Ukraina dan Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan pada dasarnya sudah sepakat mengenai gencatan senjata terbatas.

Kabar itu mencuat setelah kedua pemimpin negara tersebut berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Tump pekan ini.

Meski begitu masih belum bisa dipastikan kapan gencatan senjata terbatas tersebut akan berlaku dan target mana saja yang akan ditetapkan tidak boleh diserang.

Dilansir Associated Press, Kamis (20/3/2025), kesepakatan sementara untuk mengendalikan sebagian perang itu terjadi setelah Putin menolak desakan Trump untuk gencatan senjata penuh selama 30 hari.

Kesulitan dalam membuat pihak-pihak yang bertikai untuk sepakat tak saling menyerang infrastruktur energi menyoroti tantangan yang akan dihadapi Trump dalam upaya memenuhi janji kampanyenya untuk segera mengakhiri perang.

Baca Juga: Israel Kembali Luncurkan Serangan Darat ke Gaza, Duduki Sebagian Wilayah Kunci

Zelenskyy dan Trump berbicara lewat telepon selama sekitar satu jam pada Rabu (19/3/2025). Keduanya mengatakan pembicaraan itu berjalan dengan baik.

Zelenskyy mengatakan pembicaraan teknis di Arab Saudi pada akhir pekan ini akan berupaya untuk menyelesaikan jenis infrastruktur apa yang akan dilindungi berdasarkan perjanjian itu.

Namun, ketiga pihak terlihat memiliki pandangan berbeda tentang apa yang tercakup dalam kesepakatan itu.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x