GAZA, KOMPAS.TV - Serangan Israel ke Jalur Gaza pada hari ini, Selasa (18/3/2025), dilaporkan telah membunuh setidaknya 308 orang. Israel mengebom berbagai titik di Jalur Gaza sekaligus mengakhiri gencatan senjata dengan Hamas.
Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan sebagian besar korban yang terbunuh Israel adalah perempuan, anak-anak, dan lansia. Bahkan, pengeboman Israel disebut melenyapkan sejumlah keluarga di Gaza.
"Pembantaian-pembantaian brutal yang dilakukan pasukan penjajahan Israel menunjukkan kembali bahwa penjajah ini hanya mengerti bahasa pembunuhan, penghancuran, dan genosida," demikian pernyataan Kantor Media Pemerintah Gaza, Selasa, dikutip Al Jazeera.
Kantor Media Pemerintah Gaza juga mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), komunitas internasional, dan organisasi-organisasi, bertindak mengintervensi serangan Israel.
Baca Juga: Korban Serangan Israel di Gaza Tembus 200 Orang, Perundingan Gencatan Senjata Terhenti
Militer Israel dilaporkan menyerang pusat-pusat evakuasi di Gaza. Pusat-pusat evakuasi ini dipenuhi penduduk yang kehilangan tempat tinggal selama 16 bulan serangan Israel di wilayah Palestina berpenduduk sekitar 2,3 juta jiwa itu.
Jurnalis Al Jazeera di Kota Gaza, Hani Mahmoud melaporkan, Israel mengubah pusat-pusat evakuasi menjadi "jebakan maut" bagi warga Gaza.
"Intensitas pengeboman di barat Kota Gaza sangat terasa hingga banyak orang yang terbunuh terlempar dari bangunan, daging mereka ditemukan di jalan dan halaman rumah tetangganya," kata Mahmoud.
Gencatan senjata Gaza baru berlaku pada 19 Januari lalu, menyetop serangan Israel yang telah membunuh lebih dari 61.700 orang termasuk lebih dari 17.400 anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.