GAZA, KOMPAS.TV - Pasukan Israel kembali menyerang Jalur Gaza usai menolak mengimplementasikan kesepakatan gencatan senjata, Selasa (18/3/2025). Serangan Israel ke Gaza hari ini dilaporkan membunuh setidaknya 80 orang.
Serangkaian serangan udara dimulai dari wilayah utara dan mengebom berbagai daerah, termasuk Kota Gaza dan Al-Mawasi.
Al Jazeera melaporkan, paramedis yang bertugas menyebut Israel mengebom rumah dan tenda pengungsi.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyalahkan Hamas yang dituduh menolak membebaskan tawanan dan enggan menyepakati perubahan ketentuan gencatan senjata dari Tel Aviv.
Baca Juga: Perpecahan Israel Meruncing, Netanyahu Ancang-Ancang Pecat Bos Intelijen Shin Bet
"Israel akan, mulai sekarang, bertindak menghadapi Hamas dengan kekuatan yang semakin besar," demikian pernyataan Kantor Perdana Menteri Israel, Selasa.
Pejabat Hamas menyebut Israel mengakhiri gencatan senjata secara pihak dengan meluncurkan serangan besar-besaran ke Gaza.
Sebelumnya, organisasi Palestina ini Netanyahu tidak tertarik mengakhiri perangnya di enklave tersebut.
Gencatan senjata Gaza baru berlaku pada 19 Januari lalu, menyetop serangan Israel yang telah membunuh lebih dari 61.700 orang termasuk lebih dari 17.400 anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.
Gencatan senjata tersebut sedianya akan diimplementasikan dalam tiga tahapan. Namun, Israel menolak melaksanakan tahap kedua dan menuntut periode tahap pertama diperpanjang. Hal ini dibalas Hamas dengan menunda pembebasan tawanan.
Peneliti Middle East Council on Global Affairs, Mouin Rabbani, menyebut belum bisa diketahui apakah serangan terbaru Israel menandakan dimulainya kembali operasi militer besar-besaran.
Rabbani menyebut Israel "menolak mengimplementasikan komitmen" yang tertuang dalam kesepakatan.
"Elemen paling penting dari tahap kedua (gencatan senjata), dari perspektif Israel, adalah perundingan yang berujung gencatan senjata lebih lama dan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza," kata Rabbani.
"Dan pemerintah Israel telah berulang kali menyatakan tidak akan melakukan hal tersebut."
Baca Juga: Laporan PBB Ungkap Israel Lakukan Kekerasan Seksual Sistematis terhadap Warga Palestina
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.