Kompas TV internasional kompas dunia

Senat Filipina Selidiki Penangkapan Duterte dan Penyerahan ke ICC, Dipimpin Saudari Presiden Marcos

Kompas.tv - 17 Maret 2025, 22:33 WIB
senat-filipina-selidiki-penangkapan-duterte-dan-penyerahan-ke-icc-dipimpin-saudari-presiden-marcos
Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte berpidato di dalam Stadion Southorn selama acara syukuran yang diselenggarakan oleh para pekerja Filipina yang berdomisili di Hong Kong untuk mantan presiden populis tersebut di Hong Kong pada hari Minggu, 9 Maret 2025. (Sumber: AP Photo/Vernon Yuen)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

MANILA, KOMPAS.TV - Senat Filipina mengumumkan akan melakukan penyelidikan atas penangkapan eks Presiden Rodrigo Duterte.

Mereka juga akan menyelidiki penyerahannya ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Penyelidikan tersebut diumumkan oleh Senator Imee Marcos, yang merupakan saudari Presiden Ferdinand Marcos Jr, Senin (17/3/2025).

Baca Juga: Langka, Eks Komandan Tentara Israel Puji Hamas atas Tipu Muslihat Serangan 7 Oktober 2023

Penangkapan dan deportasi Duterte pekan lalu telah mengguncang dunia politik Filipina, jelang pemilihan paruh waktu pada Mei nanti.

“Sangat penting memastikan apakah proses hukum telah diikuti, dan memastikan bahwa hak-hak hukumnya tak hanya ditegakkan tetapi juga dilindungi,” ujar Senator Imee Marcos, dikutip dari Al-Jazeera.

“Kedaulatan dan proses hukum kita tetap menjadi yang utama,” tutur sosok yang juga mengepalai komite hubungan luar negeri Senat Filipina itu.

Senator Imee Marcos mengakui bahwa penangkapan tersebut telah memecah belah bangsa.

Senat Filipina telah menetapkan sidang dengar pendapat publik pada Kamis (13/3/2025), dan mengundang polisi serta pejabat pemerintah lainnya untuk memberikan kesaksian.

Duterte menjadi eks pemimpin negara di Asia pertama yang didakwa oleh ICC. Ia didakwa atas kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk pembunuhan, yang berhubungan dengan apa yang disebut Duterte sebagai perang terhadap narkoba.

Gerakannya telah membunuh ribuan orang saat ia menjadi Presiden Filipina antara 2016 hingga 2022.

Keluarga Marcos dan Duterte memulai aliansi politik pada 2022.

Hal itu mengantarkan Marcos Jr menjadi Presiden Filipina, sedangkan putri Duterte, Sara Duterte menjadi wakil presiden.

Baca Juga: Sidang Awal Duterte Digelar, Kuasa Hukum Tuduh Penangkapan Dilatari Balas Dendam Politik

Namun, keluarga tersebut pecah sejak mengalami pertikaian yang hebat.

Keluarga Duterte menyerukan pencopotan Presiden Marcos, sedangkan Sara Duterte telah dimakzulkan.

Pemerintahan Marcos Jr menuduh Sara Duterte atas dugaan korupsi dan juga rencana pembunuhan terhadap sang Presiden.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Al-Jazeera

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x