WASHINGTON, KOMPAS.TV - Tentara Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan melakukan latihan gabungan untuk pertempuran bawah tanah.
Menurut militer Korsel, latihan pada Senin (17/3/2025) itu menyimulasikan pertempuran bahwa tanah di terowongan Korea Utara.
Latihan selama empat hari itu dimulai pada pagi hari di lapangan latihan di Paju, sekitar 30 km sebelah utara Seoul.
Baca Juga: Trump Sebut Korut Negara Kekuatan Nuklir, Pakar: Upaya Presiden AS Seret Kim Jong-Un ke Negosiasi
Mereka memobilisasi sekitar 370 tentara sebagai bagian dari latihan gabungan Freedom Shield.
Dikutip dari The Korea Times, latihan yang dipimpin oleh Komando Operasi Darat didesain untuk melatih tentara dalam taktik tempur di fasilitas bawah tanah Korut jika terjadi perang.
Rezim Kim Jong-un diyakini mengoperasikan jaringan terowongan bawah tanah yang kompleks untuk menyembunyikan fasilitas militernya dan melindungi dari serangan udara.
Militer Korsel baru-baru ini berupaya untuk lebih siap menghadapi peperangan bawah tanah.
Mereka mendirikan Brigade Dukungan Manuver Khusus pada 2019, dan melatih pasukan khusus untuk beroperasi di fasilitas bawah tanah.
Mereka mengatakan latihan pada pekan ini akan melatih pasukan memanfaatkan bahan peledak guna menjebak musuh di dalam terowongan serta drone berukuran kecil, termasuk Black Hornet milik AS, untuk operasi pengintaian.
Baca Juga: Zelenskyy Tuduh Putin Bohong, Tegaskan Pasukan Ukraina Tak Dikepung Tentara Rusia di Kursk
Korut sendiri telah lama mengecam latihan gabungan sekutu sebagai pelatihan untuk melakukan invasi ke negara Kim Jong-un.
Sementara itu, Korsel dan AS menegaskan bahwa latihan gabungan tersebut bersifat defensif atau untuk bertahan.
Freedom Shield sendiri sudah dilakoni sejak pekan lalu, dan dijadwalkan bakal berakhir pada Kamis (20/3/2025).
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : The Korea Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.