TEL AVIV, KOMPAS.TV - Bocoran tentang terowongan Hamas diungkapkan oleh salah satu sandera Israel yang sudah dilepaskan, Tal Shoham.
Pada Sabtu (15/3/2025), ia mengatakan Hamas terus meningkatkan jaringan terowongan bawah tanahnya yang luas di Gaza tanpa henti.
Penggalian terowongan terus dilakukan Hamas meski telah terjadi perang selama berbulan-bulan melawan Israel di wilayah kantong Palestina itu.
Baca Juga: Tentara Korea Utara Disebut Kelaparan, Jual Peralatan Militer demi Makanan
Shoham dikembalikan ke Israel pada 22 Februari lalu, setelah diculik dari Kibbutz Be’eri pada 7 Oktober 2023 lalu.
Tal Shoham mengenang 505 hari dirinya disandera oleh Hamas.
Istri Tal, Adi, dan kedua anaknya Yahel, serta Naveh juga diculik dan sudah dibebaskan pada November 2023.
Tal mengungkapkan bawa ia dan dua sandera lainnya Evyatar David dan Guy Gilboa Dalal dipindahkan ke sebuah terowongan bawah tanang pada Juni 2024, dan bergabung dengan Omer Wenkert, dan tinggal di sana hingga ia dibebaskan.
Shoham mengatakan saat di dalam terowongan ia dijaga oleh penyaderanya, yang bertanggung jawab menggali terowongan yang membentuk jaringan bawah tanah Hamas yang luas di Gaza.
“Hamas tak akan pernah berhenti menggali terowongan, bahkan satu hari pun,” ujarnya dikutip dari The Times of Israel.
Meski panjang dan lebar pasti jaringan terowongan Hamas tak jelas, New York Times pada Januarai 2024, menyebutkan panjangnya berkisar antara 350 hingga 450 mil, berdasarkan perkiraan pejabat pertahanan Israel.
Baca Juga: Israel Serang Permukiman di Gaza, 9 Tewas Termasuk 3 Orang Jurnalis dan Paramedis
Ketika itu, pejabat pertahanan Israel mengatakan ada sekitar 5.700 lorong yang terpisah mengarah ke terowongan.
Pada Juli 2024, dilaporkan meski terjadi pertempuran selama berbulan-bulan di Gaza, jaringan terowongan itu masih dalam kondisi fungsional yang baik.
Pasalnya, banyak area yang sebelumnya menjadi sasaran IDF telah diperbaiki.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : The Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.