WASHINGTON, KOMPAS.TV - Kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ikut menghantam Voice of America (VOA), di mana seluruh pekerja purna waktu terancam dipecat.
Para pegawai purna waktu media penyiaraan internasional terbesar AS itu, telah diberitahukan pada Sabtu (15/3/2025), telah berada dalam cuti administrasi.
Dikutip dari CBS News, para pegawai telah diberitahukan lewat pesan elektronik yang dikirimkan oleh Direktur Personalia US Agency of Global Affair Media (USAGM), Crystal G. Thomas.
Baca Juga: AS Tembakkan Gelombang Serangan Udara ke Houthi, Trump: Serangan yang Kuat dan Menentukan
USGM merupakan badan pemerintah AS yang membawahi VOA dan sejumlah agensi berita milik negara, seperti Radio Free Asia.
Pemberitahuan itu dikirimkan ke semua karyawan purna waktu VOA, termasuk wartawan dan manajer senior.
Tetapi menurut sumber di VOA kepada CBS News, pemberitahuan itu tak diberikan ke karyawan kontrak, yang kontraknya berakhir pada Juni.
Namun, sumber lain mengatakan, kontraktor layanan pribadi VOA, yang juga purna waktu, telah menerima e-mail administratif yang sama dengan karyawan federal.
Hingga Sabtu, semua karyawan tak dapat mengakses kantor VOA di Washington, DC.
Menurut sumber itu, semua pekerja lepas dan kontributor VOA di seluruh dunia, dan mereka yang memiliki kontrak atau penugasan bulanan harus berhenti bekerja karena sudah taka da cara untuk membayar mereka.
Sejumlah pekerja VOA pergi ke studio mereka, saat menerima pemberitahuan dan diberitahu untuk pulang.
Semua keadaan ini terjadi setelah Trump menandatangani perintah eksekutif pada Jumat (14/3), yang mencoba melakukan pemangkasan besar-besaran di USAGM dan beberapa lembaga lainnya, termasuk Dewan Antarlembaga AS untuk Tunawisma, Institut Layanan Museum dan Perpustakaan, serta Badan Pengembangan Bisnis Minoritas.
“Entitas-entitas tersebut harus mengurangi pelaksanaan fungsi hukum dan personel terkaitnya hingga tingkat kehadiran dan fungsi minimum yang diwajibkan oleh hukum,” bunyi perintah tersebut.
Baca Juga: Hamas Syaratkan Implementasi Gencatan Senjata untuk Pembebasan Sandera AS
Direktur VOA Michael Abrmowitz mengungkapkan isi hatinya atas keadaan ini.
“Saya sangat sedih karena untuk pertama kalinya dalam 83 tahun, Voice of America yang tersohor itu dibungkam,” kata Abramowitz.
“Saya mengetahui pagi ini bahwa hampir seluruh staf Voice of America, lebih dari 1.300 jurnalis, produser, dan staf pendukung, telah diberi cuti administratif hari ini. Begitu pula saya,” tambahnya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : CBS News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.