WASHINGTON, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Mark Rutte mengajak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk meningkatkan produksi persenjataan.
Hal ini diungkapkan Rutte dalam pertemuan dengan Trump di Gedung Putih, Washington, AS, Kamis (13/3/2025) waktu setempat.
Rutte mengakui negara-negara Eropa dan AS tertinggal dalam industri persenjataan jika dibandingkan dengan Rusia dan China.
Eks Perdana Menteri (PM) Belanda itu menyebut sekutu-sekutu NATO di Eropa harus berbenah untuk mengebut perkembangan di sektor pertahanan.
"Kita tidak berbuat cukup, tidak di AS dan tidak di Eropa, kita tertinggal saat Anda membandingkan dengan Rusia dan China," kata Rutte kepada Trump, sebagaimana dikutip Anadolu.
Baca Juga: Trump Ragu NATO Bakal Bantu Pertahanan AS jika Diserang, Ini Alasannya
"Eropa membeli empat kali lebih besar di sini daripada sebaliknya, ini bagus karena Anda memiliki industri pertahanan yang kuat, tetapi kita harus bekerja lebih keras untuk memastikan kita meningkatkan produksi dan menghilangkan hambatan yang ada."
Rutte menambahkan, negara-negara Eropa berkomitmen meningkatkan anggaran pertahanan hingga 800 miliar dolar AS atau lebih dari Rp13.000 triliun.
Menurut Rutte, Jerman dan Inggris Raya telah berkomitmen untuk meningkatkan anggaran pertahanan hingga 500 miliar dolar AS atau sekitar Rp8.165 triliun.
Sekjen NATO itu menambahkan, pihaknya ingin bekerja sama dengan Trump sebelum KTT NATO di Den Haag, Belanda pada 24-25 Juni mendatang.
Rutte menyebut aliansi pertahanan Eropa tersebut hendak "memastikan kita memiliki NATO yang telah dihidupkan kembali di bawah kepemimpinan Anda (Trump), dan kami menuju ke sana."
Pernyataan Rutte itu disampaikan usai AS di bawah Trump, berubah sikap terkait perang Rusia-Ukraina.
Sejak menjabat, Trump telah mengemukakan protes dan mengatakan negara-negara Eropa kurang membantu peran negaranya dalam perang tersebut. Trump merasa bantuan militer untuk Ukraina selama ini terlalu membebani AS.
Trump juga menuntut negara-negara NATO meningkatkan anggaran pertahanan hingga setidaknya 5 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Namun, negara-negara NATO rata-rata baru menganggarkan sekitar 2,5 persen dari target.
Baca Juga: Zelenskyy Tegaskan Ukraina Tidak Percaya Rusia, tetapi Bersedia Berunding
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV, Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.