MANILA, KOMPAS.TV - Direktur Investigasi Kriminal Kepolisian Filipina Mayjen Nicolas Torre angkat bicara mengenai penangkapan mantan presiden Rodrigo Duterte yang kini mendekam di tahanan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda.
Nicolas Torre menyebut proses penangkapan di Bandara Internasional Ninoy Aquino Manila hingga penahanan sebelum Duterte dikirim ke Belanda berlangsung alot.
Torre menyebut terdapat anggota polisi yang luka ringan usai kepalanya dipukul menggunakan ponsel oleh istri Duterte. Putri bungsu Duterte juga disebut memaki-maki polisi yang bertugas.
Baca Juga: Presiden Filipina Bantah Penangkapan Rodrigo Duterte Politis: Pemerintah Hanya Jalankan Tugas
"Itu sangat menegangkan. Salah satu petugas mengalami cedera kepala karena dipukul dengan keras menggunakan ponsel," kata Torre dikutip Associated Press, Kamis (13/3/2025).
"Dan anaknya mengutuki saya dengan kata-kata kasar, tetapi saya tetap tenang."
Selain itu, Duterte disebut menolak mengisi berita acara pemeriksaan dan direkam sidik jarinya. Mantan presiden Filipina itu juga disebut sempat melawan saat hendak dibawa ke pesawat menuju Den Haag.
Nicolas Torre mengonfirmasi kebenaran video perdebatan antara Rodrigo Duterte dengan polisi di Pangkalan Udara Villamor. Dalam video tersebut, Dutere bersikeras menolak dibawa ke pesawat.
"Anda harus membunuh saya sebelum membawa saya ke Den Haag," kata Torre menirukan ucapan Duterte.
Rodrigo Duterte ditangkap di bandara usai menjalani acara kampanye untuk pekerja migran Filipina di Hong Kong, Selasa (11/3) lalu. Duterte ditangkap saat bersama istri dan anak bungsunya.
Ayah Wapres Filipina Sara Duterte itu diburu ICC karena perang narkoba selama menjabat sebagai wali kota Davao dan presiden.
ICC pun mengonfirmasi bahwa Rodrigo Duterte mendekam di fasilitas penahanan pengadilan internasional tersebut di Den Haag. Namun, ICC belum menjadwalkan sidang untuk Duterte.
Baca Juga: Sara Duterte Susul Ayahnya ke Den Haag, Bentuk Tim Hukum untuk Hadapi Pengadilan Internasional
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.