Kompas TV internasional kompas dunia

Presiden Filipina Bantah Penangkapan Rodrigo Duterte Politis: Pemerintah Hanya Jalankan Tugas

Kompas.tv - 13 Maret 2025, 04:15 WIB
presiden-filipina-bantah-penangkapan-rodrigo-duterte-politis-pemerintah-hanya-jalankan-tugas
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. saat berpidato di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Filipina di Quezon City, Senin (22/7/2024). (Sumber: Gerard V. Carreon/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

MANILA, KOMPAS.TV - Presiden Filipina Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr. membantah anggapan penangkapan mantan Presiden Rodrigo Duterte terkait politik.

Marcos menyebut pemerintah sebatas menjalankan tugas sebagai anggota Interpol.

Duterte yang juga ayah Wakil Presiden Sara Duterte, ditangkap di Manila berdasarkan surat perintah penangkapan Mahkamah Pidana Internasional (ICC).

Kendati Filipina telah mundur dari ICC, pengadilan internasional ini meminta bantuan Interpol yang masih beranggotakan Filipina.

"Interpol meminta bantuan dan kita memenuhinya karena kita punya komitmen terhadap Interpol yang harus dipenuhi. Jika kita tidak memenuhinya, mereka tidak akan lagi membantu kita dengan kasus lain yang terkait buron Filipina di luar negeri," kata Marcos dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Malacanang, Selasa (11/3/2025) tengah malam.

"Ini adalah apa yang diharapkan komunitas internasional terhadap kita sebagai pemimpin negara demokratis yang menjadi bagian komunitas bangsa-bangsa."

Baca Juga: Sara Duterte Susul Ayahnya ke Den Haag, Bentuk Tim Hukum untuk Hadapi Pengadilan Internasional

Marcos menyampaikan, surat perintah penangkapan ICC dikirimkan ke mejanya pada 11 Maret. Dia menyebut pemerintah Filipina telah "mengikuti setiap prosedur yang diperlukan" dalam eksekusi perintah penangkapan tersebut.

Penangkapan Duterte disorot karena terjadi di tengah pecahnya aliansi politik antara Marcos dan Duterte. Namun, Marcos mengaku pihaknya sebatas mengikuti ketentuan sebagai anggota Interpol.

Presiden Filipina itu juga membantah anggapan penangkapan untuk ICC "melanggar" kedaulatan Filipina. Anak diktator Ferdinand Marcos itu mengaku sebatas menjalankan tugas sebagai bagian komunitas internasional.

"Kami sekadar mematuhi hukum. Kita adalah bagian komunitas bangsa-bangsa. Kita harus bertanggung jawab dengan komitmen yang kita buat untuk komunitas bangsa-bangsa. Dan itulah apa yang terjadi di sini. Politik tidak ada urusannya dengan ini," kata Marcos, dikutip dari Rappler.

Rodrigo Duterte dilaporkan telah dibawa ke Den Haag, Belanda usai ditangkap di Manila. Duterte dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan selama perang narkoba saat menjabat wali kota Davao dan presiden Filipina.

Sementara putrinya, Sara, mengecam pemerintah Filipina sehubungan penangkapan ini. Rekan kerja Marcos itu menuduh pemerintah tunduk kepada asing dengan menyerahkan ayahnya ke pengadilan internasional.

Baca Juga: Keluarga Korban Perang Narkoba Gembira Duterte Ditangkap, Komnas HAM Filipina Angkat Bicara


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Rappler

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x