MANILA, KOMPAS.TV - Keluarga korban perang narkoba Filipina merayakan penangkapan mantan presiden, Rodrigo Duterte atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan, Selasa (11/3/2025).
Penangkapan Duterte dinilai menjadi tonggak penting bagi upaya keluarga korban mencari keadilan.
Perang narkoba yang dikobarkan Duterte selama menjabat presiden pada 2016-2022.
Gelombang operasi aparat keamanan selama periode tersebut menewaskan setidaknya 6.000 jiwa (versi kepolisian).
Lembaga-lembaga hak asasi manusia memperkirakan korban perang narkoba Duterte mencapai 30.000 jiwa.
Sejumlah keluarga korban perang narkoba turun ke jalan usai mendengar penangkapan Duterte di Bandara Internasional Manila.
Paman seorang remaja yang dibunuh polisi dalam operasi anti-narkoba di Caloocan pada Agustus 2017 silan, Randy delos Santos menyebut penangkapan Duterte menjadi "hari keadilan" yang lama dinantikan.
"Sekarang kami merasa keadilan sedang bekerja. Kami berharap pejabat tinggi polisi dan ratusan perwira polisi yang terlibat pembunuhan ilegal ini juga ditahan dan dihukum," kata delos Santos dikutip Associated Press.
Baca Juga: Ditangkap atas Perintah ICC, Apa Kasus Dugaan Kejahatan Kemanusiaan yang Dilakukan Duterte?
Randy delos Santos kehilangan keponakannya, Kian delos Santos yang ditembak mati polisi.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.