ROMA, KOMPAS.TV - Paus Fransiskus dilaporkan sudah tak menggunakan ventilator setelah sempat mengalami krisis pernapasan.
Kondisi Paus Fransiskus sebelumnya dilaporkan mengalami penurunan pada Jumat (28/2/2025).
Namun, ia kemudian dilaporkan membaik meski masih harus berada dalam pemantauan.
Baca Juga: Eropa Mulai Jauhi Trump usai Bertengkar dengan Zelenskyy, UE: Dunia Bebas Butuh Pemimpin Baru
Vatikan pun melaporkan pada Minggu (2/3/2025), Paus Fransiskus kini berada dalam kondisi stabil, dan sudah tak memerlukan bantuan ventilator.
Dikutip dari Euronews, hal itu diyakini sebagai sinyal positif Paus Fransiskus telah mengatasi kemungkinan komplikasi dari krisis penapasan.
Selain itu, dilaporkan pernapasannya kian membaik sejak ia dirawat di rumah sakit karena pneumonia.
Dokter mengatakan Paus Fransiskus telah menerima oksigenasi aliran tinggi tambahan setelah batuk bronkospasme pada Jumat, yang memicu kekhawatiran ia mengalami infeksi paru-paru baru.
Kabar terbaru itu menyimpulkan bahwa Paus dalam kondisi stabil, tetapi gambaran klinisnya tetap kronosis dan prognosisnya tetap dijaga.
Hal itu mengindikasikan bahwa Paus Fransiskus belum sepenuhnya pulih.
Paus Fransiskus sendiri, yang telah dirawat di rumah sakit sejak 14 Februari, berdoa di kapel pribadinya dan mengikuti misa pada Minggu.
Sebelumnya, ia menerima kunjungan pagi dari Sekretaris Negara Vatikan, Kardinal Pietro Parolin, dan Kepala Stafnya, Uskup Agung Edgar Pena Parra.
Paus Fransiskus juga telah melewatkan berkat mingguannya di siang hari.
Baca Juga: Kondisi Paus Fransiskus Usai Alam Krisis Pernapasan, Sudah Bisa Minum Kopi dan Baca Koran
Sebagai gantinya, ia membagikan pesan yang berisi ucapan terim kasih kepada para dokter atas perawatan mereka, dan kepada para simpatisan atas doa-doa mereka.
“Dari sini, perang tampak semakin tak masuk akal. Saya merasakan dalam hati saya, berkat yang tersembunyi dalam kelemahan, karena justru pada saat-saat seperti inilah kita lebih percaya kepada Tuhan,” ujar Paus Fransikus dalam pesannya.
“Pada saat yang sama, saya bersyukur kepada Tuhan karena memberi saya kesempatan untuk berbagi dalam tubuh dan jiwa, kondisi begitu banyak orang yang sakit dan menderita,” tambahnya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Euronews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.